Rektor Dorong Lulusan USM untuk Profesional dan Berjiwa Ke-Indonesiaan

Senin, 12 Agustus 2024 19:18
Rektor USM Supari saat menjadi nara sumber dalam Rektor Menyapa di Studio Radio USM Jaya

SEMARANG, HELOINDONESIA.COM - Agar bisa bersaing di era saat ini, era dimana dunia kita ini penuh gejolak, ketidakpastian, kompleks, kita merasakan semuanya agak membingungkan. Tentu kita memerlukan modal yang kuat dimana modal yang harus dimiliki lulusan USM adalah profesional dan berjiwa ke-Indonesiaan.

Hal itu disampaikan Rektor Universitas Semarang (USM), Dr Supari ST MT saat menjadi narasumber dalam talkshow special yaitu Rektor Menyapa yang berlangsung di Studio Radio USM Jaya Gedung N USM, baru-baru ini.

Talkshow yang dipandu Penyiar Radio USM Jaya, Redo Tanimbar dan Ira Septiani itu mengusung tema "Menciptakan Lulusan USM yang Profesional dan Berke-Indonesiaan".

Baca juga: Terjunkan 15 Atlet, USM Sabet 4 Emas di UGM Taekwondo Championship 2024

Lebih lanjut, Supari menjelaskan, pihaknya mendorong agar lulusan USM harus mempunyai keahlian dan kompetensi yang dibutuhkan di lapangan kerja. Selain itu, sebagai perguruan tinggi USM menghasilkan lulusan agar memiliki keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan sesuai dengan bidang kerja baik teknis, analisis, soft skill, hingga kerja tim yang kokoh.

"Lulusan USM harus berjiwa berke-Indonesiaan karena lulusan perguruan tinggi diharapkan berkontribusi secara positif terhadap pembangunan ekonomi, sosial, budaya di Indonesia. Karena tinggalnya di Indonesia. Mereka juga harus memiliki potensi menjadi pemimpin yang menginspirasi dan memajukan kesejahteraan masyarakat sekaligus harus mempunyai skill dan kompetensi,'' lanjutnya.

Mengamalkan Pancasila

Menurutnya, dengan pendidikan yang menciptakan visi ke-Indonesiaan, lulusan dapat mengamalkan nilai-nilai Pancasila, semangat nasionalisme, dan rasa cinta tanah air dalam kehidupan sehari-hari yang dimulai dari lingkaran kecil seperti lingkungan setempat.

Baca juga: LPPM USM dan LPPM STMIK Bina Patria Magelang Jalin Kerja Sama

Dia berharap, dengan menggabungkan kompetensi profesionalisme dan jiwa ke-Indonesiaan, lulusan USM dapat memainkan peran kunci sebagai aktor, subjek atau pemain kunci dalam memajukan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

''Intinya adalah antara profesionalisme dan ke-Indonesiaan itu sangat penting. Jadi harus profesional dan harus berke-Indonesiaan, supaya lulusan USM itu bisa memberikan manfaat bagi Ibu Pertiwi ini, agar dapat bermanfaat bagi yang memberikan kita selama ini. Makanya kita pintar dan profesional tetapi semua itu akan dikembalikan ke indonesia, ini merupakan bentuk kesantunan,'' jelasnya.

Dalam menghasilkan lulusan yang profesional dan berke-Indonesiaan, Supari menyebutkan bahwa memerlukan pendekatan yang mencakup berbagai aspek terutama aspek pendidikan baik akademik maupun non akademik, terstruktur maupun mandiri.

Terdapat pula kurikulum yang relevan dan komprehensif sesuai kebutuhan industri dan tren global saat ini, harus mencakup teori serta praktik yang relevan dengan kebutuhan masyarakat, sekaligus memasukkan mata kuliah yang mengajarkan keterampilan tambahan seperti manajemen-manajemen proyek, kewirausahaan, teknologi informasi, hingga bahasa termasuk bahasa asing.

Baca juga: Tuntutan Dijawab, Badan Kesbangpol dan OPD Gelar Audiensi dengan Mahasiswa

Tidak hanya dari kurikulumnya, USM juga melakukan peningkatan kualitas dosen. Adapun mahasiswa diberikan kesempatan untuk magang, melihat langsung di industri, serta pengembangan soft skill, dan memberikan ruang melalui berbagai macam UKM, sekaligus USM dilengkapi dengan fasilitas yang memadai seperti laboratorium dan peralatan yang modern.

Selain itu, USM selalu mengadakan berbagai kegiatan mulai dari PAKEM (Pengenalan Akademik dan Kegiatan Mahasiswa) bagi mahasiswa baru yang akan diberi pemahaman terkait wawasan kebangsaan dengan menghadirkan tokoh-tokoh TNI, Polri, Kodam, Polda, bahkan menteri-menteri.

Lalu, mengadakan seminar dan workshop yang mengundang tokoh-tokoh nasional, budayawan, praktisi yang dapat memberikan wawasan tentang pentingnya nilai-nilai keindonesiaan diantaranya pentingnya ketuhanan, kemanusiaan, kebersamaan, persatuan, kerakyatan, kebijaksanaan, kemusyawaratan demi mencapai terwujudnya keadilan bagi seluruh masyarakat.

Baca juga: Mahasiswa Kendal Gelar Aksi Demo, Suarakan Tiga Tuntutan

Berbagai prestasi terus ditorehkan oleh USM baik dari dosen hingga mahasiswa. Salah satunya, USM menerima penghargaan dari BNPT RI dan Densus 88 anti teror Polri sebagai kampus yang menerapkan program pencegahan anti intoleransi dan anti paham radikalisme serta tercatat dalam Rekor Muri sebagai kampus yang gelar seminar nasional dengan menghadirkan 20 mantan napiter.

''Kegiatan USM sering menampilkan kearifan lokal yang ada seperti tari-tarian sampai gamelan. USM oleh pendiri ini didirikan untuk ikut mencerdaskan bangsa, mempersiapkan generasi muda ini cerdas dalam menghadapi keberlanjutan bangsa,'' pungkasnya. (Aji)

Berita Terkini