Tim Peneliti USM Teliti Efektivitas Latihan Kekuatan Otot Kaki pada Intensitas Nyeri Lutut

Sabtu, 3 Agustus 2024 10:00
Dosen peneliti dari USM saat memberikan materi efevktivitas latihan kekuatan otot kaki di Kelurahan Tlogosari Kulon.

SEMARANG, HELOINDONESIA.COM - Tim dosen peneliti dari Universitas Semarang (USM) melakukan penelitian tentang ''Efektivitas Latihan Kekuatan Otot Kaki terhadap Intensitas Nyeri Lutut pada Indeks Massa Tubuh yang Berbeda'' di Kelurahan Tlogosari Kulon, Kecamatan Pedurungan Semarang, baru-baru ini.

Tim Peneliti USM terdiri atas Ketua Metta Christiana SPd MKes, anggota Ahmad Muhaimin SPd MPd dan Saifullah Arif SPd MPd.

Metta mengatakan, penelitian dilaksanakan selama 6 minggu. Populasi dalam penelitian ini adalah warga Kelurahan Tlogosari Kulon berusia 40 tahun ke atas yang pernah dan telah mengalami nyeri lutut. Jumlah sampel penelitian sebanyak 30 orang.

Baca juga: Angelina Sondakh Bercerita Perjalanan Hijrah jadi Mualaf di Kampus USM

''Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas latihan kekuatan otot kaki dalam mengurangi intensitas nyeri lutut pada individu dengan IMT yang berbeda. Manfaat penelitian adalah responden mendapatkan intervensi yang terarah untuk mengurangi nyeri lututnya,'' katanya.


Berpengaruh Signifikan

Menurutnya, hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa latihan kekuatan otot kaki dengan frekuensi dua kali seminggu selama 6 minggu (12x latihan), menggunakan intensitas rendah sampai sedang, berpengaruh signifikan terhadap berkurangnya intensitas nyeri lutut pada keseluruhan kelompok IMT.

Selain itu efek latihan terhadap penurunan intensitas nyeri lutut yang terbesar terjadi pada kelompok IMT normal, setelah itu disusul pada kelompok IMT gemuk, yang terakhir pada kelompok IMT obes.

''Kami menyarankan individu dengan IMT gemuk dan obes mungkin perlu lebih fokus pada penyesuaian teknik, volume latihan, waktu dan nutrisi untuk mendapatkan hasil yang optimal. Latihan beban tetap efektif untuk semua kategori IMT, tetapi pendekatan yang disesuaikan bisa membantu memaksimalkan hasil,'' ungkapnya.

Dia berharap, penelitian ini akan memberikan wawasan tentang pendekatan intervensi yang lebih personal dan sesuai dengan karakteristik individu. (Aji)

Berita Terkini