SEMARANG, HELOINDONESIA.COM -Unit Kegiatan Mahasiswa Pusat Informasi dan Layanan Konseling (UKM Pilus) Universitas Semarang (USM) menyelenggarakan Seminar Narkotika memperingati Hari Antinarkotika Internasional (HANI) 2024 dengan tema "The Role of The Youth in Fighting Drugs for The Future Golden Generation" secara luring pada Kamis 25 Juli 2024 lalu di Aula SMA Institut Indonesia Semarang.
Kegiatan yang diikuti 74 siswa kelas XI SMA Institut Indonesia itu dibuka Wakil Rektor III USM Dr Muhammad Junaidi SHI MH.
Kegiatan dihadiri Pembina UKM Pilus USM, Sri Widyanti SPsi MSi Psikolog dan Guru SMA Institut Indonesia Kota Semarang Siwi Hadiarsih SPd MSi.
Baca juga: Lagi, USM Tambah Prestasi Prodi Magister Hukum Raih Akreditasi Baik Sekali
Kegiatan menghadirkan narasumber Annisa Baeti Chusna dari Forum Mahasiswa Antinapza (Forman) Kota Semarang.
Ketua Panitia, Gideon Budi Santoso mengatakan, tujuan kegiatan untuk mengedukasi generasi muda tentang bahaya penyalahgunaan narkoba dan mengajak generasi muda berpartisipasi secara aktif dalam memerangi pengedaran narkoba di kalangan pelajar.
''Kami berharap, para peserta mendapatkan tambahan informasi tentang bahaya negatif penggunaan narkoba,'' katanya.
Annisa mengatakan, narkoba dapat menyebabkan perubahan kesadaran, perasaan, dan perilaku yang signifikan bagi penggunanya.
''Saya minta para siswa untuk menjauhi narkotika, karena sangat membahayakan kesehatan tubuh. Bahkan efeknya bisa menyebabkan seseorang meninggal dunia,'' ujarnya.
Menurutnya, dampak buruk narkoba bagi kesehatan antara lain mengalami halusinasi, merasa terstimulasi, merasa kecanduan, mengganggu kinerja organ pernapasan, menurunkan daya pikir.
Baca juga: USM Bersama Baznas Kota Semarang Santuni Anak Yatim Piatu
Selain itu juga meracuni tubuh, disfungsi seksual, dan penurunan kekebalan tubuh.
''Dampak buruk lain adalah kehilangan rasa percaya diri. Orang yang sudah ketergantungan narkoba hanya akan merasa tenang jika sudah menggunakan barang haram ini. Padahal, efek tersebut hanyalah sementara. Tanpa narkoba, penggunanya kerap merasa tidak nyaman atau percaya diri,'' ungkap Annisa. (Aji)