Jokowi Resmikan Operasional KITB, 18 Perusahaan Bergabung dengan Total Investasi Rp 14 T

Sabtu, 27 Juli 2024 19:35
Presiden Jokowi didampingi Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana meresmikan Kawasan Industri Terpadu Batang. Foto: jatengprov.go.id

BATANG, HELOINDONESIA.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Penjabat (Pj) Gubernur Jateng Nana Sudjana meresmikan operasional Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), Kabupaten Batang, Jumat 26 Juli 2024.

Nana terlihat duduk bersebelahan dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI Luhut Binsar Pandjaitan.

Penjabat gubernur bersama Presiden dan sejumlah menteri serta pihak terkait, bersama menekan sirine sebagai tanda peresmian KITB.

“Hari ini saya resmikan operasional Kawasan Industri Terpadu Batang di Kabupaten Batang,” kata Jokowi, seperti dikutip jatengprov.go.id.

Presiden berpesan agar menteri hingga pihak terkait, terus memasarkan KITB ini secara aktif.

“Saya menyampaikan pesan kepada Pak Menko Marves, kepada Menteri Investasi dan semua menteri terkait, kawasan industri ini baik juga direksi, agar aktif terus memasarkan kawasan ini,” pesannya.

Jokowi mengatakan, kawasan industri itu akan dibangun seluas 4.300 hektare. Dengan demikian, nantinya akan terbuka potensi lapangan pekerjaan untuk 2.500 pekerja.

“Sekarang, total dalam perencanaan 4300 hektare yang nantinya akan menampung industri, menampung pabrik-pabrik, yang akan membuka lapangan kerja kurang lebih sebanyak 250 ribu pekerja karyawan, yang bisa bekerja di Kawasan Industri Terpadu Batang ini,” imbuhnya.

Sampai saat ini, lanjut Jokowi, di KITB sudah ada 18 perusahaan yang masuk, dengan total investasi sekitar Rp14 triliun. Dengan daya tampung sekitar 19 ribu pekerja, dapat membuka lapangan kerja sebanyak-banyaknya.

Presiden juga menyampaikan, saat ini negara Indonesia dilirik banyak investor luar negeri. Sehingga, Jokowi meminta kecepatan dalam mengambil keputusan.

“Kalau kita tidak melakukan keputusan cepat dan melaksanakan keputusan itu dengan cepat, peluang itu pasti akan hilang,” ujarnya.

Presiden melihat ada tantangan dan kesempatan besar, untuk Indonesia bisa lebih maju, karena banyak perusahaan dari luar negeri yang ingin merelokasi industri. Terutama, di negara dengan pertumbuhan ekonomi yang bagus, inflasi rendah hingga stabilitas politik yang bagus.

“Saya melihat banyak keinginan berbondong-bondong relokasi industri, relokasi pabrik, keinginan membangun industri baru di negara-negara yang memiliki pertumbuhan ekonomi baik, inflasi rendah, stabilitas ekonomi bagus, stabilitas politik bagus. Dan saya merasakan itulah Indonesia yang banyak dilihat dari luar, oleh para investor,” tuturnya.

Ranking 27

Dalam kesempatan itu, Jokowi senang karena Indonesia berhasil melompat peringkat ke-27, indeks daya saing global atau world competitiveness index. Menurutnya, ada banyakindikator yang menjadi pemicu, dari efisiensi pemerintahan hingga kesiapan infrastruktur.

“Kita patut bersyukur, saat ini world competitiveness index kita melompat berada di ranking 27, karena banyak hal. Indikatornya performa ekonomi tadi sudah saya sampaikan, efisiensi pemerintah juga dilihat, efisiensi para pebisnis Indonesia juga dilihat, dan juga kesiapan infrastruktur yang ada,” tambahnya.

Sementara itu, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan, sejauh ini sudah ada 18 perusahaan yang masuk ke KITB, dengan nilai investasi Rp14,8 triliun. Investasi tersebut menyerap tenaga kerja hingga 250 ribu orang.

“KITB ini sekarang sudah masuk 18 perusahaan, dan kita targetkan lapangan kerja sampai dengan selesai, ini diperkirakan paling lama 10 tahun sudah harus penuh, kurang lebih 250 ribu tenaga kerja. Dan sekarang dari 18 ini sudah masuk lapangan kerja sekitar 19 ribu, total investasi Rp14 triliun lebih,” pungkas Bahlil. (Aji)

Berita Terkini