Buaya 4 Meter Berkeliaran di Sungai Desa Braja Dewa Wayjepara Lamtim

Senin, 6 Maret 2023 13:51
Buaya sekitar empat meter meresahkan warga Desa Braja Dewa (Khairuddin/Helo Indonesia Lampung)

LAMPUNG.HELO INDONESIA.COM --- Warga Desa Braja Dewa dan desa tetangga di Kecamatan Wayjepara, Kabupaten Lampung  Timur resah dengan kemunculan seekor buaya berukuran besar di Daerah Aliran Sungai (DAS) desa itu. Warga khawatir, reptil "raksasa" itu membahayakan penduduk dan hewan ternak.

Senin siang (6/3/2026), "Helo Indonesia Lampung" bersama sejumlah warga menyaksikan buaya sepanjang empat meter lebih itu hilir mudik di DAS setempat.

Meskipun jarak warga dengan reptil ganas itu tak terlalu jauh, namun buaya tersebut tak melarikan diri atau menyelam ke dasar sungai.

"Ukurannya sangat besar. Kami khawatir akan mengancam keselamatan warga atau ternak," ujar Supono, tokoh setempat yang ikut melihat kemunculan reptil tersebut.

Menurut Supono, kemunculan reptil dengan ekor berduri tajam itu bukan baru kali pertama terjadi. Tapi, sejak beberapa bulan terakhir, hewan melata itu kerap mengambang di permukaan sungai.

" Meskipun jarak warga dan buaya gak jauh, tapi dia gak menghilang atau menyelam ke dasar sungai," ujar pensiunan Kepala SD itu

Warga belum tahu persis dari mana reptil ganas itu beradal. Pasalnya, jarak antara DAS Taman Nasional Way Kambas tempat dimana ribuan buaya bersemayam dengan DAS desa itu jaraknya puluhan kilometer.

Jika hewan melata itu akan masuk ke sungai tersebut, maka harus lebih dulu melintasi perairan Pantai Timur Labuhan Maringgai.

" Kami belum tahu pasti darimana asal buaya itu. Kalau dari kawasan sungai TNWK, jaraknya puluhan kilo dan harus lebih lewat laut," kata Supono

Karena  keberadaan reptil itu di sungai dekat permukiman, warga minta pihak terkait menangkap hewan tersebut. Apalagi, hewan tersebut tampak sangat jinak dan tak takut dengan warga.

"Jika tak segera ditangkap, kami khawatir akan memangsa manusia atau ternak yang diumbar di tepi sungai,"pungkas Supono.

Peristiwa buaya memangsa manusia di Lampung Timur kerap terjadi. Akibat terkaman reptil ganas itu sejumlah warga meregang nyawa. Ironisnya, peristiwa itu terjadi di sungai TNWK tempat dimana ribuan buaya bersarang.

Pertengahan  tahun lalu, Suaidi (50) harus kehilangan nyawa akibat dimangsa satwa dilindungi itu.

Saat itu, warga Desa Labuhanratu Kecamatan Labuhanratu bersama rekannya menjaring ikan di kawasan taman nasional. Saat  korban memeriksa jaring, seekor buaya menyergap korban dan menyeret ke dasar sungai.

Meskipun dapat diselamatkan, tapi korban menderita luka serius akibat gigitan satwa liar itu. Beberapa hari dirawat, korban meregang nyawa.

Tahun sebelumnya, seorang warga asal Kecamatan Sukadana juga harus kehilangan nyawa. Korban yang sedang mancing ikan di DAS Kuala Penet Labuhan Maringgai disambar satwa tersebut.  

Jasad korban baru ditemukan keesokanya dengan sejumlah luka akibat  gigitan reptil bermoncong itu.
(Khairuddin)

Berita Terkini