Eva Songsong Indonesia Emas Lewat Bebas Stunting dan HIV 2025

Kamis, 25 Juli 2024 21:27
Wali kota Eva berpose bersama dengan pejabat Pemkot dan kader PKK se-kota Bandarlampung

LAMPUNG, HELOINDONESIA.COM  -- Wali Kota Bandarlampung Eva Dwiana wacanakan kotanya bebas stunting serta upaya percepatan penanganan virus HIV pada tahun 2025. Pembangunan sumber daya manusia berkualitas merupakan pilar bagi percepatan visi Indonesia Emas 2045,

"Kita menginginkan menuju indonesia yang memiliki kecerdasan yang kompherensif damai dalam interaksi sosial dan berkarakter kuat, sehat dan unggul, merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pembangunan nasional," tuturnya

Berdasarkan peraturan presiden
nomor 71 tahun 2021, pada tahun 2024
angka preverensi stunting ditetapkan
harus menyentuh angka 14%. oleh
karena itu, sisa waktu lebih kurang dua
tahun ini perlu kerja yang ekstra untuk
dilakukan percepatan penurunan
stunting.

" Perlu adanya kerjasama dan kordinasi,dan ini sangat penting, terlebih peranan tim penggerak PKK yang berfungsi melakukan gerakan pemberdayaan masyarakat dan kesejahteraan keluarga harus menjadi garda terdepan dalam hal meningkatka kualitas kehidupan keluarga,"kata Wali kota Eva Dwiana Kamis (25/7/2024) di Gedung Aula Semergou

Dalam melakukan pencegahan stunting
Pemerintah kota menjamin pemenuhan asupan gizi, dan meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan, serta meningkatkan akses air minum dan sanitasi.

Ada 1 0 program PKK pada butir 7 tentang kesehatan, bahwa peran dari kader PKK khususnya Pokja IV, dan kader posyandu yaitu melakukan pembinaan dan sosialisasi terhadap percepatan penurunan stunting dan percepatan penanggulangan HIV.

Melalui pembinaan percepatan penurunan stunting dan percepatan
penanggulangan aids Kota Bandarlampung, sangat dibutuhkan peran serta kader PKK, kader posyandu kecamatan dan kelurahan karena
peran keluarga dan lingkungan dalam pencegahan penurunan stunting dan penanggulangan aids sangat berpengaruh besar.

Apalagi hasil study status gizi indonesia (SSGI) tahun 2024 angka prevalensi stunting di kota Bandarlampung adalah 0,47% , dan hasil survei kesehatan
Indonesia (SKI) tahun 2024 angka prevelensi stunting di kota Bandarlampung adalah 13,4%. sedangkan tren kasus HIV
positif di kota Bandarlampung tahun
2023 mencapai 191 kasus Aids positif.

" Oleh karena itu, diperlukan sinergitas antara pemerintah dan lembaga kemasyarakatan terutama kader PKK, Posyandu, Karang Taruna, RT, Lk, tokoh masyarakat, tokoh adat untuk bersama-sama melaksanakan mitigasi percepatan penurunan stunting yang ada di kota Bandarlampung serta penurunan percepatan HIV (Aids)," tandasnya (Hajim).

Berita Terkini