HUT ke-44 Pujakesuma, Pesan Wali Kota Eva dan Pj Gubernur Samsudin

Senin, 22 Juli 2024 20:31
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Bandarlampung, Paryanto, dan Staf Ahli Gubernur Lampung Bidang Pemerintahan, Hukum, Politik, Ganjar Jationo. | Muzzamil

LAMPUNG, HELOINDONESIA.COM-- Walikota Bandarlampung Eva Dwiana mengatakan, wayang kulit sebagai salah satu kesenian warisan budaya leluhur yang adiluhung, adalah salah satu kesenian yang turun temurun. Pagelaran wayang kulit diharapkan bukan hanya sekadar tontonan semata. Tetapi sekaligus diharapkan menjadi tuntunan.

"Tuntunan berarti peran pokok wayang dapat kita contoh dalam kehidupan sehari-hari. Selamat HUT ke-44 Pujakesuma," ujar Bunda Eva sapaannyi, dalam sambutan tertulis yang dibacakan Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Bandarlampung, Paryanto, pada acara Pagelaran Wayang Kulit dan Kuda Lumping HUT ke-44 Pujakesuma Tingkat Provinsi Lampung, di lapangan mini belokan Jl Sultan Badaruddin, Kelurahan Gunung Agung, Kecamatan Langkapura, Bandarlampung, Sabtu (20/7/2024) malam.

Sementara, kaya improvisasi disambut riuh rendah hadirin, Staf Ahli Gubernur Lampung Bidang Pemerintahan, Hukum, Politik, Ganjar Jationo; yang hadir mewakili sekaligus membacakan sambutan tertulis Penjabat (Pj) Gubernur Lampung Dr Samsudin, memulai dengan menyampaikan pantun Pj Gubernur.

"Di kebun kelapa kita nonton wayang. Tidak disangka jumpa Rhoma Irama. Hari bahagia ini kita berjumpa. Sanak saudara dari Pujakesuma," pantun pertama, disela dibalas hadirin dengan kata sahutan khas "cakep!"

"Syukur Alhamdulillah senantiasa kita panjatkan kepada Allah Subhanallahu wa Ta'ala , Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat rahmat-Nya kita dikaruniakan sehat dan kesempatan sehingga dapat hadir pada Peringatan Hari Ulang Tahun Putra Jawa Kelahiran Sumatera atau Pujakesuma yang ke-44 dalam suasana yang penuh keakraban dan kebahagiaan," tutur Pj Gubernur.

Sekadar ingin mengungkapkan dirinya "juga" Pujakesuma, "Dari namanya saya jelas orang Jawa, pak. Bapak saya asli Madura, ibu saya Purworejo, Jawa Tengah, perbatasan dengan Kebumen. Cuma, lahirnya di Pasir Gintung (hadirin gerrr). Jadi saya merasa, datang ke sini ya di rumah sendiri. Mudah-mudahan rasa ini bisa terpelihara terus, saya punya banyak saudara. Dan kita akan menjaga persaudaraan itu dengan sebaik-baiknya," ujar Ganjar Jationo.

Melanjut-bacakan sambutan tertulis, "Dalam setiap perayaan HUT Pujakesuma, kita mengenang perjuangan para perintis, inisiator, pendahulu kita, yang telah dengan gigih, susah payah, membangun pondasi dengan kekeluargaan dan keguyuban organisasi kita ini," kata Pj Gubernur.

Yang tak kalah pentingnya adalah, Pujakesuma hadir juga untuk melestarikan dan mengembangkan nilai-nilai kebudayaan Jawa yang ada di Tanah Lampung ini.

"Salah satu yang menonjol dari nilai-nilai tersebut adalah nilai-nilai kegotongroyongan dan kebersamaan. Yang ini tentu akan kita wariskan kepada anak cucu kita generasi mendatang. Akhirnya kami mengajak seluruh masyarakat khususnya generasi muda untuk bergabung dan mendukung upaya pelestarian ini," imbuh Pj Gubernur.

"Mari bersama-sama kita jaga keragaman budaya. Pak Nuryono (Ketua DPW Paguyuban Keluarga Besar Pujakesuma Lampung, red) dengan semangat tadi, bahwa Pujakesuma hadir untuk jadi faktor perekat persatuan dan kesatuan negara kita di manapun anak orang Jawa berada," Ganjar menandaskan.

"Sebelum mengakhiri sambutan, Pak Pj Gubernur kembali menitipkan pantun. Ke pasar tempel membeli pepaya, melihat orkes di emperan kaki lima. Mari Pujakesuma kita berkarya, lestarikan budaya bersama-sama,"
pantun kedua, lelagi disahuti hadirin "cakep!" memungkasi sambutan tertulis Pj Gubernur. (Muzzamil)

Berita Terkini