Depo Plumpang Sudah Didesain untuk 80 Tahun ke Depan, Pengamat Energi Bela Pertamina: Usut Pencuri Tanah Negara!

Minggu, 5 Maret 2023 22:46
Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara meledak dan terbakar pada Jumat (3/3/2023) malam.(ist)

JAKARTA, HELOINDONESIA.COM - Tragedi ledakan kilang Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara pada Jumat malam (3/3/2023) meninggalkan duka mendalam. Tak hanya bagi keluarga korban, tapi juga masyarakat luas.

Ledakan dan kebakaran yang terjadi di depo 24 yang menampung sekitar 5.000 kiloliter BBM jenis premium itu mengakibatkan belasan nyawa hilang, ribuan warga mengungsi. Puluhan korban mengalami luka-luka. Baik luka bakar atau pun luka ringan.

Pengamat Energi, Kurtubi menilai, Depo Pertamina yang dibangun tahun 1972 sudah didesain seaman mungkin untuk menghindari adanya insiden hingga 80 tahun ke depan. Artinya, hingga tahun 2052, depo Pertamina Plumpang aman dari pemukiman warga.

Kalau kemudian terjadi musibah pada Jumat (3/3/2023) malam itu, dalam tayangan yang diunggah akun twitter alextham878 itu, Kurtubi dalam sebuah wawancara televisi swasta menegaskan untuk tidak menyalahkan pihak Pertamina.

"Jangan salahkan Pertamina," kata Kurtubi.

Menurut Kurtubi, yang harus disalahkan adalah pihak yang melegalisir dan mencuri tanah Pertamina itu sehingga diduduki warga.

"Mencuri itu, saya tau persis tanah Peertamina itu," ujar Kurtubi.

Siapa yang melegalisir tanah itu, menurut Kurtubi, harus diusut dulu.

"Pertamina aja jangan disalahin sekarang," tambahnya.

Kurtubi mengungkapkan bahwa standar kilang minyak Plumpang sudah ideal.

Seperti diketahui, sejak belasan tahun lalu, saat itu wilayah sekitar Pertamina Plumpang belum sepadat saat ini. Warga sudah diminta untuk pindah. Namun warga sekitar tetep nolak. Mereka tetap kekeuh stay di situ hingga terjadi kebakaran pada tahun 2009.

Menurut Kurtubi, Depo Pertamina Plumpang sudah didesain untuk delapan puluh tahun ke depan. Bukan per 30 tahun.

"Ini infrastruktur storage untuk kebutuhan BBM di Jabotebek dan sekitarnya.  Ibu kota negara. Itu membutuhkan storage yang besar dan harus aman," paparnya.

Sebelum orang mengerti ini, lanjutnya, Pertamina sudah mengerti bahwa ini lokasi depo harus aman dan jauh dari kawasan penduduk.

"Pertamina itu sudah berfikir itu," tandasnya.

Kurtubi mendesak agar aparat penegak hukum mengusut tuntas kasus ini.

"Sudah lah tegakkan hukum. Siapa yang mencuri tanah Pertamina harus diusut," tegasnya.

Kurtubi mengungkapkan, ada orang yang melegalisir pencurian tanah Pertamina, tanah milik negara.

Kurtubi yakin bahwa tanah di sekitar kilang minyak itu milik Pertamina.

"Nah itu dia, bertahun-tahun kok dibiarkan dan dilegalisir," ucapnya.
 

Berita Terkini