Setelah Diusir, Disparekraf Baru Ajak Bicara Seniman Paksi PKOR Wayhalim

Minggu, 14 Mei 2023 08:40
Kadisparekraf Lampung Bobby Irawan dan surat perintah pengosongan Paksi PKOR Wayhalim Kadisparekraf Lampung Bobby Irawan dan surat perin

LAMPUNG, HELOINDONESIA.COM - Setelah Kadisparekraf Lampung Bobby Irawan "mengusir" para seniman Paksi PKOR Wayhalim, Kepala UPTD Promosi dan Pengelolaan Siger Disparekraf Saluddin, SH, MSi baru mengajak para penghuninya membicarakannya di Rumah Sesat setempat, Minggu (14/5/2023), pukul 14.00 WIB.

Surat "pengusiran" yang ditandatangani Bobby Irawan tertanggal 4 Mei 2023 hanya berisi perintah pengosongkan pondok-pondok yang ditempati pekerja kreatif dan seniman sejak diresmikan Wagub Lampung Chusnunia Chalim dua tahun lalu di Paksi (Pasar Kreatif dan Seni) PKOR Wayhalim, Kota Bandarlampung.

"Haha, menata mbok ya jangan bilang kosongkan. Trus penghuni taruh barang mereka di bawah pohon?" ujar seorang sastrawan yang tak mau disebutkan identitasnya kepada Helo Indonesia Lampung menertawakan isi surat Kadisparekraf Bobby Irawan, Sabtu malam (13/5/2023).

Di dalam surat perintah pengosongan, alasannya adalah rehab dan penataan. Tak ada penjelasan, baik tertulis maupun lisan, seperti apa rehab dan penataannya. Yang pasti, mereka yang sudah berdedikasi menghidupkan oase Paksi selama ini diminta mengosongkan pondoknya.

Setelah "gaduh", Saluddin baru mengundang lewat Whatsapp Grup Paksi mereka yang menempati pondok untuk membicarakannya, termasuk juga mengundang Helo Indonesia Lampung untuk mengikuti pembicaraan dalam pertemuan tersebut.

Dikonfirmasi media ini, Sabtu malam (13/5/2023), Saluddin mengatakan penataan bertujuan agar lebih bermanfaat dan berfungsi sebagaimana Paksi seperti ide dibangunnya Paksi di penghujung kepemimpinan Gubernur M. Ridho Ficardo tahun 2019.

"Agar Paksi dapat benar-benar menjadi etalase dan pusat kegiatan ekonomi kreatif dan menjadi destinasi wisata yang layak dan dapat menarik bagi wisatawan, " ujarnya.

Paksi dibangun gagasan Gubernur Ridho Ficardo (2019) dan diresmikan Wagub Chusnunia Chalim (2020) yang kondisinya masih sangat bagus itu hendak direhab dan ditata yang belum diketahui akan menjadi seperti apa dan buat apa.

Para seniman setempat mengungkapkan keresahannya kepada Helo Indonesia Lampung sejak awal pekan ini. "Warga Pasar Seni belum diajak mediasi, sudah langsung dikasih SP 1," ujar seorang pelukis terkenal Lampung, Jumat (12/5/2023).

Sehari sebelumnya, seorang sastrawan yang juga belum mau disebutkan identitasnya mengungkapkan kegalauannya adanya pengusiran dan ketidakjelasan seperti apa penataan dan rehab Paksi yang baru dua tahun lebih diresmikan itu.

Surat yang diterima para seniman dan pekerja kreatif Paksi hanya menyebutkan agar para seniman dan berkreasi dan berdedikasi segera mengosongkan bangunan-bangunan artistik yang masih kinclong itu.

Surat yang ditandatangani Kadis Disparekraf Lampung Bobby Irawan ber-No.005/384/V/20/V2023 tertanggal 4 Mei 2023. Para seniman dan pekerja kreatif bingung karena tak ada tawaran pengganti tempatnya.

Sebelumnya, para seniman berkreasi di Pasar Seni, Enggal. Ketika dibangun Taman Gajah, mereka disiapkan Ridho Ficardo ke Paksi PKOR Wayhalim yang lebih representatif. Dia memperluas PKOR tak hanya untuk olahraga tapi juga fungsi sosial, seni, dan lainnya.

Kawasan PKOR Wayhalim sendiri dirintis Gubernur Poejono Pranyoto (1986). (HBM)

Berita Terkini