LAMPUNG, HELOINDONESIA.COM -- Pekan Raya Lampung (PRL) tak dapat mendongkrak pengunjung meski telah membayar mahal artis luar daerah dan lokal. Para pedagang mengeluhkan sepinya warga bertandang ke ajang bergengsi daerah ini.
Hari ke-7, Rabu (29/5/2024), Helo Indonesia Lampung melihat lenggangnya pengunjung pameran yang ditangani Project Manager Pekan Raya Lampung Sukaryadi, pemilik Modern Optik.
Grup Musik Threesixty tak mampu membuat antusias anak muda berbondong-bondong ke PRL. Padahal, pada pembukaannya, penyelenggara menggembar-gemborkan hajatan Pemprov Lampung ramai dan bisa menggeliatkan ekonomi.
Nyatanya, para pedagang jual makanan dan cenderamata mengeluhkan sepinya pembeli, tak sesuai sewa booth yang harus dibayar di muda: tenda 5X5 Rp17 juta dan 3x3 Rp10 juta.
Wahana permainan yang sewanya kurang lebih Rp 100 juta dengan ukuran 50 meter ternyata juga tak menyedot peminat berbondong-bondong datang ke PRL. "Dari awal pembukaan, sepi," kata seorang penjaga wahana.
"Ini kayaknya tidak sesuai dengan harga sewa, malah rugi, bisa engga balik modal, kayaknya mah gak sampai seminggu kami usaha disini,kan harus bayar listrik, termasuk gaji 20 karyawan," katanya.
Lain dengan pedagang baju trifting, tahun-tahun sebelumnya PRL tidak sesepi ini pengunjungnya. "Kita sewa Rp 17 juta dengan ukuran 5X5 meter, sepi pengunjung, rugi, tak balik modal," katanya.
Pada pedagang menyarankan evaluasi lagi harga tiket masuk. Dia menduga mahalnya harga tiket ketika ada konser penyebab engganya masyarakat masuk PRL.
PRL 2024 yang merupakan gagasan dari Gubernur Arinal Djunaidi untuk mewujudkan salah satu program Lampung Berjaya akan menampilkan artis-artis Ibu kota dan berbagai ragam kesenian dan budaya Lampung.
Mulai pukul 15:00 WIB, panitia akan menyajikan pentas musik pelajar dan umum, pentas seni tari, pentas alat musik tradisional lampung dan masi banyak lagi, kata Sukaryadi.
Dia berharap hadirnya PRL 2024 kali ini masyarakat Lampung khususnya dapat terhibur dan membawa berkah serta manfaat yang positif. (Hajim)
-