LAMPUNG, HELOINDONESIA.COM -- Sulpakar, walau penjabat bupati, berhasil ikut menoreh legacy dalam mengawal penyelesaian Masjid Agung Mesuji warisan bupati sebelumnya yang bakal menjadi ikon wisata reliji Kabupaten setempat.
Masjid berarsitektur sangat artistik, keluar dari pakem desain mainstrem masjid selama ini, di atas bekas kawasan rawa belukar, kehadiran Masjid Agung Mesuji bakal menjadikan salah satu destinasi wisata releji kabupaten tersebut.
Masjid Agung dan objek wisata reliji yang terletak di Desa Wira Bangun, Kecamatan Simpang Pematang dimulai pembangunannya oleh bupati sebelumnya, Saply TH, awal tahun lalu. Di era Sulpakar, pembangunanya telah diserahterimakan (PHO) jelang Hari Raya Idul Fitri 1444 H (April 2023).
"Kini, pembangunan masjid telah selsai masa retensi atau pemeliharaan selama enam bulan, PHO," Kepala Dinas Perumahan Dan Perumahan Pemukiman Kebupaten Mesuji Murni kepada "Helo Indonesia Lampung", Selasa (18/04/2023).
?Demi kesempurnaan sesuai spesifikasi proyek, selama masa retensi, Dinas Perkim sudah mengirim surat teguran sebanyak tiga kali kepada pihak pelaksana tepatnya sebelum acara MTQ akhir tahun lalu,? ujar Murni.
Sesuai hasil pemeriksaan pada bulan Februari lalu, bersama tim Dinas Perkim dan Konsultan Manajemen Konstruksi PT. Surya Cipta Engineering dan PT. KBMP hingga saat ini sedang melakukan perbaikan sesuai ceklis di lokasi bangunan.
Sementara, pada saat pihak pelaksana sedang melakukan pemeliharaan, Tim BPK-RI Perwakilan Lampung sudah melakukan pemeriksaan fisik. "Saat ini, kita juga sedang menunggu hasil LHP nya belum keluar,? pungkasnya.
Untuk pengelolaan secara fisik (kebersihan dan penjagaan) Masjid Agung dan Objek Wisata Realigi, Dinas Perkim juga sudah menugaskan tujuh tenaga THL setiap harinya.
?Sedangkan untuk pengelolaan secara managemen dan keagamaan kita sudah menyampaikan pada saat rakor pada bulan Januari 2023 lalu di lokasi Masjid Agung,vuntuk itu kami usulkan agar dikelola oleh Dinas terkait yang mempunyai tupoksi di bidang keagamaan,? tutup Murni. (Aan.S)