Pandangan Menko Mahfud MD Soal Perbedaan Idul Fitri di NU dan Muhammadiyah

Selasa, 18 April 2023 16:30
Menko Polhukam Mahfud MD. (Foto: tangkapan layar).

JAKARTA, HELOINDONESIA.COM ? Untuk Lebaran Idul Fitri 1444 H kali ini kemungkinan akan ada perbedaan dalam merayakannya. Lebaran Idul Fitri untuk kalangan ormas Muhammadiyah akan jatuh pada Jumat 21 April 2023. Sedangkan pemerintah, termasuk NU, Idul Fitri jatuh pada Sabtu 22 April.

Terhadap perbedaan Idul Fitri, Menko Polhukam Mahfud MD memberikan pandangannya. Menurutnya, perbedaan itu juga sama-sama merujuk pada ajaran Islam,  yakni hadis Nabi.

Pertama-tama, Menko Mhfud MD menyatakan, antara NU dan Muhammadiyah berhari raya Idul  sama, yakni sama-sama 1 Syawal. ?Bedanya hanya terkait derajat ketinggian hilal (bulan tanggal pertama). ?Bedanya hny dlm melihat derajat ketinggian hilal,? tulis Mahfud.

Terjadinya perbedaan antara NU dan Muhammadiyah terkait dengan memutuskan hal tersebut. NU menggunakan rukyat (melihat langsung hilal), sedangkan Muhammadiyah dengan hisab, perhitungan secara astronomi (falaq).

 ?Rukyat adl melihat dgn mata/teropong spt praktik zaman Nabi. Hisab adl melihat dgn hitungan ilmu astronomi. Rukyat tentu didahului dgn hisab jg utk kemudian dicek scr fisik. NU dan Muhammadiyah sama2 berhari raya pd tgl 1 Syawal. Bedanya hny dlm melihat derajat ketinggian hilal,? tulis Mahfud MD (@mohmahfudmd).

Menariknya juga, Mahfud MD menjelaskan bahwa perbedaan waktu Hari Raya Idul Fitri itu juga sama-sama karena berdasar Hadits Nabi, "Berpuasalah kamu jika melihat hilal (bulan) dan berhari rayalah jika melihat hilal," ujar Mahfud MD (@mohmahfudmd) dalam cuitan 9 jam yang lalu.

Menurut Mahfud, hadis tersebut berbunyi: Shuumuu biru'yatihi wa afthiruu birukyatihi. Perbedaan Idul Fitri mengacu kepada hadis tersebut: ?Maksudnya stlh melihat hilal tgl 1 bulan hijriyah. Melihat hilal bs dgn rukyat, bs dgn hisab,? tulis Mahfud lagi.

Akan halnya penggunaan fasilitas milih pemerintah, seperti alun-alun untuk perayaan Idul Fitri, Mahfud mengimbau, agar dibuka dan diizinkan untuk menggelar salat Idul Fitri.

?Pemerintah menghimbau, fasilitas publik spt lapangan yg dikelola Pemda agar dibuka dan diizinkan utk tempat salat idul fithri jika ada ormas atau kelompok masyarakat yg ingin menggunakannya. Pemda diminta utk mangakomodasi. Kita hrs membangun kerukunan meski berbeda waktu hr raya,? tulisnya. (*)

(A Winoto)

Berita Terkini