Stasiun Manggarai Diaudit Anak Muda, Stasiun Baru Tapi Ada yang Tidak Smooth

Selasa, 18 April 2023 13:54
Lantai gerbong lebih tinggi dari lantai peron, lebih baik dibuat sama rata agar lebih nyaman. (Foto: @biasalahanakmuda).

JAKARTA, HELOINDONESIA.COM ? Kalau Anda belum pernah naik KRL (kereta rel listrik) dari Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan, mungkin akan super kebingungan, Apalagi kalau transit alias harus berganti kereta, misalnya dari Bekasi hendak ganti kereta arah Bogor. Puyeng.

Hal pertama, Stasiun Manggarai memang sangat luas, Kedua, kondisinya masih tahap pembangunan yang belum rampung. Ketiga, bila transit harus naik turun tangga, atau bahkan pindah ke lantai 2 Stasiun. 

Nah, untuk transit ini penumpang dipusingkan dengan rambu-rambu penunjuk yang sangat tidak jelas, bikin bingung. Petugas pun makin lama makin malas memberi tahu. 

Selain rambu yang tidak jelas, tidak mampu memberi arah secara mudah, juga adanya fasilitas untuk alur penumpang yang bisa membahayakan. Sepertinya, untuk naik ke dalam gerbong, ternyata lantai gerbong kereta agak tinggi.

Papan petunjuk agar dibuat di atas tangga dengan warga mencolok, biar mudah dilihat. (Foto: @biasalahanakmuda)

Kondisi itu semua tampaknya membuat warganet ada yang terasa mengganjal di pikiran. Maka Stasiun Manggarai diaudit oleh anak muda lewat medsos. Akun warganet @biasalahanakmuda mengaudit beberapa kondisi di Stasiun Manggarai tersebut.

Warganet atau netizen Insan Ridho (@insanridho) memberikan penilaian akun @biasalahanakmuda lewat IG story, cakupan audit dari akun tersebut cukup beragam, antara lain concourse, akses tangga, dan peron stasiun.

?Desain dan operasi Stasiun Manggarai "diaudit" oleh akun @biasalahanakmuda lewat IG story hari ini. Cakupan yang dibahas pun cukup beragam, antara lain concourse, akses tangga, dan peron stasiun,? tulis Insan Ridho.

Terhadap lantai gerbong KRL yang lebih tinggi dari lantai peron, oleh akun @biasalahanakmuda diberi gambar kondisi tersebut, kaki penumpang harus mengangkat cukup tinggi untuk menaiki gerbong KRL.

"Cuman gini yah, ini kan stasiun baru, kenapa pijakannya tuh gak dibuat sejajar lantai gerbong kereta?" tulis akun @biasalahanakmuda.

Lantas, tampat tangga naik turun penumpang, antara lantai 2-3, terdapat undakan di depan pintu tangga tersebut. Kondisi itu dinilainya tidak smooth, karena undakan mengganggu.

"Tidak smooth gini, ada undakannya. Fix, itu mah kurang koordinasi di gambar kerja. Apa emang konsep biar gak banjir? tulisnya setengah meledek.

Lantas, akun netizen BiasalahAnakMuda (@biasalahanakmuda) mengaudit papan petunjuk arah yang dinilainya kurang mudah memberikan informasi.

Undakan di depan pintu tangga naik turun penumpang, tidak smooth. . (Foto: @biasalahanakmuda)

"Beberapa hal yang bisa di improve dari Stasiun Manggarai, demi @CommuterLine yang lebih baik," tulisnya.

Ia memberikan contoh gambar papan petunjuk arah dengan tulisan kurang komunikatif. 

Misalnya papan petunjuk arah naik ke lantai 3, yakni untuk ke jalur 12-13 Stasiun Manggarai.  Di sana papan tulisan ditempel di tiang beton di samping kanan tangga. Ini otomatis penumpang yang dari sisi kiri akan kebingungan karena harus mencari-cari tulisan informasi itu.

Nama Stasiun, yang Lebih Jelas

Untuk lebih baiknya, akun @biasalahanakmuda memberikan alternatif tulisa bisa dibuat di atas tangga dengan warna merah, sehingga penumpang lebih mudah melihatnya,tidak harus celingak-celinguk.

"Bisa dibikin yang lebih jelas gini, toh di atas juga gak ada line lain," tulisnya lagi.

Untuk papan tulisan informasi arah yang warnanya gelap/ hitam, oeh akun ini disarankan menggunakan warna lain yang lebih muda dan menyenangkan pandangan mata. Dia memberikan alternatif warna biru muda dengan tulisan warna putih. "Kan kalau pakai warna gini, Insya Allah otak langsung ngarah," tulisnya.

Tak lupa diaudit pula tentang nama stasiun harus  diberikan dengan tulisan yang besar dan mudah terlihat dari dalam gerbong KRL. 

Ini penting bagi penumpang yang berada di dalam gerbong, terlebih saat desak-desakan penuh penumpang. Atau juga penumpang yang ketiduran, ketika bangun kebingungan sampai dimana perjalanan KRL. 

Mereka pasti mencari tahu ke arah ke luar, cari tahu sampai dimana KRL, jangan sampai kebablasan. Mengandalakan suara pengumuman sering tak kunjung terdengar, apalagi yang senang menggunakan headset.

"Alangkah baiknya ada signage nama stasiun (harus helihatan dari dalam kereta) untuk yang suka molor pake headset, kan bias tidak hariwang," tulis akun @biasalahanakmuda.

Nama stasiun sebaiknya ditulis besar dan mudah dilihat dari dalam kereta, memudahkan bagi penumpang yang biasa tidur.. (Foto: @biasalahanakmuda)

Masih ada sejumlah audit yang disampaikan akun tersebut, dan ini mendapat tanggapan pula dari pengamat transportasi Darmaningtyas.

Darmaningtyas (@Darmaningtyas) mengatakan, audit warganet tersebut menjadi penting, dan pelajaran barharga bagi Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dalam membangun membangun infrastruktur transportasi sebaiknya mendengarkan suara pengguna angkutan umum sblm membuat desain, tidak berpetokan pada desain arsitektur saja.

"Pelajaran berharga bagi @kemenhub151, kalau mau membangun infrastruktur transportasi sebaiknya mendengarkan suara pengguna angkutan umum sblm membuat desain, tidak hanya mengandalkan desain arsitek yg blm tentu pengguna angkutan umum. Maka perlu ada anggaran biaya sosial," tulis Darmaningtyas (@Darmaningtyas).

Sayangnya tidak ada tanggapan dari pihak kemenhub ataupun PT KAI. (*)

(A Winoto)

Berita Terkini