JAKARTA, HELOINDONESI.COM ? Kasus transaksi janggal Rp349 Triliun masih terus menggelinding. Menko Polhukam Mahfud MD membentuk Satgas untuk mengusut transaksi janggal Rp349 triliun yang melibatkan pegawai Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan sejumlah instansi lain.
Terhadap berita itu, mantan Menko Perekonomian Rizal Ramli menyebutnya sebagai Joke of the month (lelucon bulan ini) dan ambyar. Hal ini gegara dalam Satgas yang akan menangani transaksi janggal Rp349 triliun di Kemenkeu itu, Mahfud menyertakan Menteri Sri Mulyani (dalam hal ini bawahannya, seperti Ditjen Pajak, dan Ditjen Bea Cukai).
Rizal Ramli tampaknya beranggapan, kalau Menko Mahfud membuat Satgas itu menyertakan Sri Mulyani dan bawahannya yang menjadi pokok masalah, maka malah jadi ambyar.
?Joke of the month, Pak Mahfud bikin Satgas langkah bagus, Tapi ngajak Menkeu SMI, si pokok masalah ,, ya ambyar,? tulis Dr. Rizal Ramli (@RamliRizal) sekitar 4 jam lalu.
Terhadap unggahan ini, warganet Efendi Rustam (@EfendiRustam8) mengomentari miring terhadap upaya Mahfud MD. ?Mahfud MD cuma cari panggung, tidak benar2 berjuang memberantas korupsi.. Kenapa SM di libatkan, SM adalah lap kotornya..,? tulisnya.
Ternyata netizen lainnya sangat serius. Speri akun @PakdheZaki, ia menyinggung Sri Mulyani Indrawati (SMI) sebaiknya lengser kalau datanya valid, dan dikadali anak buahnya.
?Jika data valid, sebagai bentuk sikap profesionalisme menteri dan kapasitasnya maka sebainya Ibu SMI resign krn tidak tahu dikadalin anak buahnya!? ujarnya.
Hal senada namun agak lebih lunak disampaikan oleh @Fadlipenyair, ia mempertanyakan kenapa Sri Mulyani tidak dinonaktifkan untuk menghindari konflik kepentingan.
Waduh piye iki Pak @mohmahfudmd apa bener mlibatkan Bu Sri dlm satgas khusus? Knapa ngak dinonaktifkan smentara waktu? Untuk mnghindari konflik kpentingan?.klwu mau bersih2 jgn tanggung2 Pak?? tulisnya.
Warganet yang satu ini, Kukuh Irianto (@kukuh_irianto) berkomentar miring, yang rasanya ditujukan kepada tim bentukan Mahfud itu nanti. ?Tinggal nyari yg dikorbankan. yang penting case tertangani menandakan keberhasilan membongkar kasus besar. tapi yg terciduk hanya pion doank bukan raja nya,? tulisnya. (*)
(A Winoto)