Kehebatan Pengobatan Tradisional Ida Dayak Mengingatkan Kemampuan Dukun Tiban di Jawa

Senin, 10 April 2023 15:50
Ida Dayak saat mengobati dibarengi atraksi joget dengan busana khas Dayak, Kalimantan. (foto: tangkapan layar)

JAKARTA, HELOINDONESIA.COM ? Fenomena pengobatan tradional Ida Dayak masih menjadi pembicaraan masyarakat. Apalagi, wanita kelahiran Kabupaten Paser, Kalimantan Timur itu masih praktek diundahng di beberapa tempat. Kehebatan Ida Dayak ini mengingatkan pada kemampuan dukun tiban di Jawa.

Soal dukun tiban, seorang atropolog Amerika Serikat , Clifford Geertz pernah mengamati di lokasi penelitiannya, di Mojokutho, atau Pare, Kediri, Jawa Timur. Menurut Clifford Geertz, peranan dukun tiban berbeda dengan dukun biasa dalam segala hal.

?Kalau dukun biasa ilmunya dalam mengobati dari belajar, ada juga karena keturunan, sedangkan kemampuan dukun tiban datang secara tiba-tiab,? kata Geertz.

Dukun tiban, lanjutnya, punya kemampuan tiba-tiba dan tanpa persiapan belajar ilmunya. Dukun tiban  itu ?tertimpa sesuatu yang suci?. Tiban artinya kejatuhan sesuatu dengan sendirinya. Menurut Geertz, seperti ?keajaiban yang jatuh dari langi?.

Yang menjadi catatan Clifford Geetz lagi, kalau dukun biasa kebanyakan lagi-laki, maka mayoritas dukun tiban adalah wanita. Kalau dukun biasa stabil secara psikologis dan telatif terjamin ekonominya , dukun tiban datang dari kalangan yang menderita secara ekonomi, dan kurang seimbang  secara psikologis.

Dan yang terpenting adalah soal kemampuan mengobati, antara dukun biasa dan dukun tiba sangat berbeda. ?Kemampuan dukun biasa lestari, dan secara relatif sedang-sedang saja kemampuannya, Kalau dukun tiban,  kemampuannya datang mendadak dan sangat besar, tapi juga kemampuan itu bisa hilang mendadak,? tulis Geertz dalam buku Abangan, Santri, Priyayi, Dalam Masyarakat Jawa.

Selama kemampuan itu masih ada, intensitasnya makin besar. Tapi dalam beberapa waktu, antara satu sampai tiga tahun, kemampuannya mendadak hilang.

Dia sempat mendapat adanya dukun Tiban di Mojokutho itu, yakni pada November 1953. Semula dia wanita pedagang beras, bangkrut dan sangat menderita hingga jadi buruh tani serabuta. Suatu hari kehilangan cincin.

Lantas dia suatu malam bermimpi, melihat seberkas cahaya terang jatuh dari langit menerjang atap rumahnya. Setelah cerita itu, dia mampu mengobati orang. 

?Dalam satu minggu kemasyhurannya telah menyebar ke seluruh Mojokutho, bahkan lebih jauh lagi. Konon pasien terjauh berasal dari sekitar 100 km. ITu dia datang karena diperintah dalam mimpinya,? ujar dia.

Geertz banyak bercerita tentang pasien yang sakit bisu, sakit buta, orang tidak bisa membuka kepalan tangannya, dll, bisa diobati, menjadi normal. Namun terdengar kabar, pada perkembangan berikutnya, dikabarkan kemampuan sang dukun tiban itu sudah menghilang.

Kembali kepada pengobatan tradional Ida Dayak, ada kesan yang tergambar, kemampuannya yang digambarkan sangat hebat, ada kesamaannya dengan kemampuan dukun tiban di Jawa.

Ia memiliki kemampuan yang luar biasa, dan sulit diterima dengan nalar, misalnya mengobati orang yang tangannya cacat bengkok-bengkok, dalam sekejap bisa diobati hingga normal.

Sayangnya tidak ada riwayat jelas, bagaimana perjalanan hidup Ida Dayak, dalam arti kemampuannya mengobati pasien yang digambarkan luar biasa.

Kalau dukun tiban, seperti kisah Ponari di Jombang yang sekarang sudah tidak terdengar lagi kehebatannya, baik kalau kita menunggu perkembangan pengobatan tradisional Ida Dayak ke depannya. (*)

(A Winoto)

Berita Terkini