Helo Indonesia

Launching Lomba LAMPAH KITA, Mbak Ita Ajak Masyarakat Tuntaskan Pengelolaan Sampah

Jumat, 22 September 2023 06:11
    Bagikan  
Launching Lomba LAMPAH KITA, Mbak Ita Ajak Masyarakat Tuntaskan Pengelolaan Sampah

Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu. Foto: Ist

SEMARANG, HELOINDONESIA.COM -Berharap pengelolaan sampah tuntas dan selesai di setiap wilayah, Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu bersama Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Semarang menginisiasi Lomba Kelola Sampah di Lingkungan Kita (Lampah Kita). Hal ini disampaikan Mbak Ita, sapaan akrabnya saat melaunching lomba 'LAMPAH KITA' yang diselenggarakan berbarengan dengan penyerahan hadiah pemenang Lomba Proklim 2023 di RW 5, Gondoriyo, Kecamatan Ngaliyan, Kamis (21/9/2023).

“Kawasan perumahan, pasar, usaha dan industri menjadi penyumbang sampah yang jika kita tahu pemanfaatannya diharapkan berhenti dan selesai di setiap kawasan,” ungkap Mbak Ita. Peserta dikategorikan dalam 4 kategori yakni masyarakat, pendidikan, usaha/ swasta dan fasilitas umum seperti pasar, rumah sakit dan Puskesmas. Lomba berbasis masyarakat ini diharapkan dapat menggerakkan sekaligus membangun kesadaran pengelolaan sampah lingkungan.

Lomba LAMPAH KITA ditargetkan dapat diikuti 10.595 RT, 1.525 RW se-Kota Semarang. Khusus untuk akademisi dan Perguruan Tinggi, lanjut Mbak Ita, kategori lomba lebih ditekankan pada inovasi pengelolaan sampah untuk bisa diaplikasikan berbasis rumah tangga. Mba Ita mencontohkan pemanfaatan sisa organik untuk membuat kompos, ecoenzym yang kaya manfaat. Seperti mengurai sedimen, pengusir tikus, pupuk serta bahan aromatik. Bahkan pada ecoenzym yang gagal, lanjut wali kota, lapisan putihnya diklaim masih tetap bermanfaat untuk membuat kulit glowing. 

Meminimalisir sampah pasar yang ditengarai sebagai penyumbang sampah terbesar, pihaknya juga berinisiatif menggerakkan para pedagang dan pelaku usaha, untuk memberikan bahan makanan yang tidak layak jual untuk dimanfaatkan serta dibagikan pada yang membutuhkan. “Bukan sisa ya, misalkan untuk buah sayur yang terlalu matang atau sudah tidak laku dijual bisa diberikan kepada masyarakat yang membutuhkan. Bisa juga digabungkan dengan program Cempaka, jadi tidak hanya pengusaha tetapi seluruh pelaku usaha bisa nyengkuyung,” lanjut Mbak Ita.

Kesadaran

Jika semua pihak memiliki kesadaran, maka pembuangan sampah ke TPA akan berkurang, lingkungan bersih dan efisiensi anggaran pemerintah untuk pengelolaannya dapat dialihkan pada program lain yang memberi manfaat bagi masyarakat. Melalui lomba ini, dia berharap terbangun kesadaran seluruh pihak dalam mensukseskan pengurangan sampah 30% dan penanganan sampah 70% di Kota Semarang.

Lomba LAMPAH KITA akan diawali dengan sosialisasi, pengumpulan materi video pengelolaan sampah pada 25 September hingga 16 Oktober 2023 dengan memperebutkan hadiah total 189,5 juta rupiah. Lomba ini juga akan dikolaborasikan dengan Dinas PU terkait saluran dan drainase. “Jangan sampai nanti lingkungan bersih, tapi drainase kotor berjubel sampah,” lanjut Mbak Ita. Ke depan, mbak Ita juga mendorong OPD – OPD di Pemkot Semarang untuk tidak menggelar acara seremonial tetapi lebih pada kegiatan pemberdayaan berbasis masyarakat.

Launching sekaligus sosialisasi LAMPAH KITA dilaksanakan bersamaan dengan penyerahan hadiah Proklim Gondoriyo, Kecamatan Ngaliyan di lingkungan RW 5 sebagai peringkat 1 Program Kampung Iklim Kota Semarang Tahun 2023. Prihatini, ketua proklim Gondoriyo kelola lingkungan RW 5, mengungkapkan bahwa dirinya bersyukur karena kerja keras pengurus proklim di lingkungannya mendapat dukungan serta apresiasi dari Wali kota dan Pemerintah Kota Semarang.

“Lomba proklim ada tiga kriteria waktu itu, ada mitigasi, adaptasi dan kelembagaan. Sebenarnya, ini melibatkan semua elemen kelembagaan. Mulai dari anak-anak kita punya pos PAUD, ada sanggar tari, PKK, kemudian RT RW, bapak ibu dan remaja. Kegiatan sehari-hari masyarakat yang sudah dilakukan, kita ekspos kegiatan mereka dan tonjolkan, ternyata itu masuk poin-poinnya proklim,” ungkap Prihartini.

Dirinya pun menuturkan jika kemenangan ini sebagai titik awal dan titik nol untuk lebih dan lebih. Ke depan, harus lebih hijau, lebih lestari dan semangat untuk melestarikan lingkungan harus lebih dan menular, lanjutnya. (ADE)