LAMPUNG, HELOINDONESIA.COM - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menghentikan sementara reklamasi oleh perusahaan milik Tomo di perairan Karang Jaya, Kelurahan Karang Maritim, Kecamatan Panjang, Kota Bandarlampung, sejak Selasa (19/9/ 2023).
PT Sinar Jaya Inti Mulya (SJIM) harus memiliki izin Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang Laut (KPPRL), kata
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Lampung Liza Derni. "Penghentian ini tidak memiliki batas waktu," katanya.
Tergantung perusahaan, bagaimana perusahaan mengurus izin KKPRL atas reklamasi seluas 14,83 hektare tersebut. "Jika izinnya keluar, silahkan melakukan kegiatan," katanya.
Jika perusahaan mendapatkan izin KKPRL, KKP akan tetap mengawasi reklamasi buat penampungan CPO, tuturnya.
Ratusan nelayan yang bersebelahan dengan perusahaan mengeluhkan dampak akibat reklamasi di depan perairan permukiman mereka. Para nelayan kesulitan mencari ikan serta kerap kebagian debu aktivitas perusahaan.
Baca juga: Digadang-gadang jadi Cawapres Ganjar, Hanya Arsjad Rasjid di Hati Jokowi
PT Sinar Jaya Inti Mulya (SJIM) milik Sutomo mereklamasi pantai tersebut diduga sudah seizin Gubernur Lampung Arinal Djunaidi. Ada juga yang mengatakan reklamasi buat tanki-tanki penampungan crude palm oil (CPO) atau minyak kelapa sawit itu belum mengantongi izin.
"Gara-gara reklamasi, kami tak bisa melaut," kata seorang nelayan kepada Helo Indonesia Lampung, Jumat (15/9/2023). Mereka juga menyoal debu bungkil sawit yang mengganggu permukiman warga.
Para nelayan dari Lingkungan I, II, III, Kelurahan Karang Maritim meminta kepada pihak perusahaan tak mereklamasi dan mencegah debu bungkil yang bertebaran dan mengganggu kesehatan permukiman warga. (Hajim)
