Helo Indonesia

Tangis Ganjar pun Pecah Saat Pamitan ke Warga, Nyatakan Cinta dan Maaf Jika Tak Sempurna

Rabu, 6 September 2023 13:32
    Bagikan  
Tangis Ganjar pun Pecah Saat Pamitan ke Warga, Nyatakan Cinta dan Maaf Jika Tak Sempurna

Ganjar Pranowo, Siti Atikoh, dan Zinedine Alam Ganjar saat pamitan kepada warga

SEMARANG, HELOINDONESIA.COM - - Ganjar Pranowo tak mampu menahan air mata tatkala berpamitan kepada puluhan ribu warga Jateng di hari terakhirnya menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah.

Hari Selasa (5/9/2023), adalah hari terakhir Ganjar melayani warga Jateng selama 10 tahun. Bersama istri tercinta, Siti Atikoh dan putra semata wayangnya, Zinedine Alam Ganjar, ia hadir dalam pesta rakyat dalam rangka perpisahannya di halaman Kantor Gubernur Jawa Tengah, Kota Semarang.

Baca juga: Diserbu Lautan Manusia saat Perpisahan, Ganjar: Terima Kasih, Ini Kekuatan Buat Saya

Awalnya, Ganjar cukup tegar menyampaikan pidatonya di hadapan rakyat. Sesekali, ia masih terlihat tersenyum. Namun ketika di putar video testimoni dari warga Jateng, ulama dan orang terdekatnya, pertahanan Ganjar bobol juga.

Apalagi ketika di video itu, putra semata wayang Ganjar menyampaikan satu keinginan pasca Ganjar pensiun jadi Gubernur. Alam, meminta Ganjar memenuhi janjinya untuk naik gunung berdua dengannya.

"Kapan ayah ada waktu untuk naik gunung berdua, mudah-mudahan bisa," kata Alam dalam video testimoni itu.
Mata Ganjar langsung memerah, air mata menetes. Berkali-kali, ia mengusap air mata dengan sapu tangan yang ia bawa. Tepuk tangan dari ribuan warga Jateng mencoba menguatkannya.

"Tak terasa sudah 10 tahun, rasanya baru kemarin. Saya masih ingat betul rasanya datang ke desa-desa, menemui petani, datang ke sekolah untuk mengajar, bertemu panjenengan semua. Terlalu berat buat saya untuk berpamitan, karena panjenengan adalah bagian dari saya," ucap Ganjar.

Pukulan Sayang

Ganjar bahkan mengatakan, masih merasakan pukulan sayang dari nenek-nenek dan pedagang pasar yang ia temui. Pelukan hangat, serta dukungan yang sangat berarti dari jutaan warga Jawa Tengah selama 10 tahun terakhir.
Pun dengan cacian, kritikan yang disampaikan padanya selama ini. Ganjar mengatakan tak pernah marah, karena semua masyarakat Jateng adalah tuan baginya.

Baca juga: Pensiun, Jelang Tengah Malam Ganjar Nyetir Sendiri Tinggalkan Rumah Dinas

"Waktu bergulir dan berlari, hari ini sudah 10 tahun saya melayani panjenengan. Hari ini mesti berhenti, saya menyampaikan terimakasih dan meminta maaf apabila dalam 10 tahun ini tidak terlalu sempurna buat panjenengan," ujarnya.
Masih banyak hal yang perlu diperbaiki di Jawa Tengah. Untuk itu, Ganjar berharap PJ Gubernur Jateng nantinya dan gubernur Jateng terpilih selanjutnya dapat menyelesaikan itu.

"Sekali lagi, saya mohon pamit. Meski tidak lagi gubernur, saya masih sedherek panjenengan (saudara anda). Kita semua tetap bersaudara. Kulo tresno panjenengan semua (saya cinta kalian semua). Saya sayang sama panjenengan. I love you full," pungkasnya disambut tepuk tangan yang meriah dari ribuan warga.

Usai sambutan, Ganjar kemudian turun dari panggung untuk menyalami puluhan ribu masyarakat yang hadir dalam acara perpisahan itu. Ia berjalan dari kantor Gubernuran sampai ke bundaran air mancur Jl Pahlawan. Puluhan ribu warga berebut untuk bersalaman dan menyampaikan salam perpisahan.

"Maturnuwun pak Ganjar, sudah memimpin kami selama 10 tahun. Sehat dan sukses selalu nggih pak," teriak warga.
"Jangan lupakan kami pak, kami cinta dengan bapak," teriak lainnya. (Aji)