bjb Kredit Kepemilikan Rumah
Helo Indonesia

Dicabut 2 Warga, 500 Bibit Mangrove yang Ditanam Wali Kota Eva

Helo Lampung - Nasional -> Peristiwa
Senin, 27 Maret 2023 15:16
    Bagikan  
Dicabut 2 Warga, 500 Bibit Mangrove yang Ditanam Wali Kota Eva

Bibit magrove yang ditanam Wali Kota Eva dan para pelajar dicabut buat tambak udang (Foto Endang/Helo Indonesia Lampung)

LAMPUNG, HELOINDONESIA.COM -- Ternyata, pohon mangrove yang ditanam Wali Kota Bandarlampung Eva Dwiana dicabut dua warga untuk dijadikan tambak udang dalam kawasan hutan magrove Kotakarang, Telukbetung Timur.

Para pelajar SLTA dan Wali Kota Eva pernah menanam sekitar 500 batang pohon magrove pada saat HUT Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI). Tetapi, mangrove tersebut dicabut dua warga, Hartono dan Burhanudin.

"Sudah berkali-kali ditanam, termasuk para pelajar dan Bunda Eva, tapi selalu dicabut keduanya," kata Lurah Kotakarang Bambang kepada "Helo Indonesia Lampung".

Lurah Bambang dan personel Polairud langsung mengecek lokasi pengrusakan hutan magrove di Kelurahan Kotakarang, Kecamatan Telukbetung Timur, Kota Bandarlampung, Senin (27/3/2023), pukul 11.00 WIB.

Sebulan lalu, puluhan organisasi pecinta alam menanam 1000 bibit mangrove dalam rangka peringati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2023 di lokasi yang sama pesisir Pantai Keteguhan Polairud, Telukbetung Timur, Minggu (19/2/2023).

Tahun lalu, Sabtu (15/10/2022), Walhi Lampung menanam mangrove di lokasi yang sama sebagai rangkaian dalam memperingati 42 tahun Forum Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Walhi.

Direktur Eksekutif Walhi Lampung Irfan Tri Musri menuturkan, penanaman mangrove sebagai upaya dan kontribusi Walhi untuk melindungi daratan di wilayah pesisir Kota Bandarlampung dari ancaman kenaikan permukaan air laut.

Selain itu, ujar dia, penanaman pohon mangrove di Kotakarang ini juga sebagai upaya penurunan emisi di kota ini, karena saat ini kondisi ekosistem mangrove sangat terbatas serta minim mendapat perhatian.

"Wilayah mangrove Kotakarang yang berada di zona sabuk hijau (green belt) ini memang memiliki fungsi yang sangat penting. Adanya mangrove diharapkan dapat melindungi permukiman masyarakat dari abrasi pantai dan ombak besar yang dapat mengikis wilayah daratan," kata dia lagi.

Menurutnya pula, pohon mangrove dapat berfungsi sebagai upaya mitigasi tsunami, mengingat kondisi Provinsi Lampung yang berada di zona lempeng tektonik aktif.

"Dengan banyaknya permukiman di wilayah pesisir Kotakarang tentunya jika keberadaan mangrove yang ada di lokasi tersebut rusak akan berpotensi berdampak besar terhadap keberadaan permukiman dan keberlangsungan hidup masyarakat wilayah pesisir," katanya pula.

Kabid Pengawasan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Lampung Sukaryono mengatakan bahwa upaya penyelamatan mangrove yang ada satu-satunya di Bandarlampung itu harus terus dilakukan dan dilestarikan. (Endang)