bjb Kredit Kepemilikan Rumah
Helo Indonesia

Diduga, 6 Proyek Senilai Rp2,5 M Milik Wakil Ketua II DPRD Pesawaran Lebihi Batas Waktu

Helo Lampung - Nasional -> Peristiwa
Minggu, 26 Maret 2023 08:38
    Bagikan  
Diduga, 6 Proyek Senilai Rp2,5 M Milik Wakil Ketua II DPRD Pesawaran Lebihi Batas Waktu

Ilustrasi

LAMPUNG, HELOINDONESIA,COM -- Selain ada enam proyek jembatan dan peningkatan jalan yang diduga milik Wakil Ketua II DPRD Kabupaten Pesawaran Mussannif Yasser Samsurya, proyek-proyek yang diduga cacat mutu itu juga diduga melebih batas waktu pengerjaannya.

"Helo Indonesia Lampung" memperoleh data dari sumber dan lapangan keenam proyek tahun anggaran 2022 ternyata ada yang baru selesai pada Februari 2023. Seharusnya, akhir tahun 2022, semua proyek sudah selesai.

Diduga proses "provisional hand over" (PHO) pembangunan jembatan dan jalan yang seharusnya kelar tanggal 30 Desember 2022 itu, ada yang dilanggar sehingga PHO-nya bisa sampai bulan Februari 2023.

Keenam proyek jembatan dan peningkatan jalan yang totalnya senilai Rp2.460.529.000 adalah:
1. Jembatan senilai Rp486.463.000 di Desa Sidodadi, Kecamatan Telukpandan (CV Ratama Perkasa).
2. Jembatan senilai Rp491.390.000 di Desa Hanura, Telukpandan (CV Karya Agung Perdana).
3. Jembatan Gantung senilai Rp295.729.000 di Dusun Saluy, Desa Tanjungagung, Kecamatan Telukpandan (CV Putra Parma).
4. Peningkatan jalan lingkungan senilai Rp296.167.000 di Desa Talang Mulya, Kecamatan Telukpandan  (CV Sumber Karya Abadi).
5. Peningkatan jalan lingkungan senilai Rp394.667.000 di Desa Telukpandan, Munca, Kecamatan Telukpandan (CV Sumber Karya Abadi).
6. Peningkatan jalan lingkungan senilai Rp296.113.000 di Desa Munca, Kecamatan Telukpandan (CV Djaya Pratama).

Warga sekitar proyek-proyek tersebut mengatakan bahwa pekerjaan tersebut diduga milik Mussannif Yasser Samsurya yang pengawasnya dilakukan oleh masih familinya, yakni Widi Haryanto Paimo, pedagang sate yang diduga tak paham teknis infrastruktur.

Mussannif Yasser Samsurya, wakil ketua II DPRD Kabupaten Pesawaran, menampik dirinya main proyek. Kader Partai Demokrat (PD) ini pertanyakan pengawasan Dinas PU setempat.

Kader Partai Demokrat ini mencurigai ada oknum yang tidak suka ada pembangunan di daerahnya. Bahkan, dari beberapa sumber, wakil rakyat itu mengaitkan dugaaan munculnya proyek yang terkesan asal jadi dengan pejabat setempat.

Kasus ini berawal dari pelaksanaan proyek yang terkesan asal-asalan, baik drainase di Dusun C, Desa Hanura Kecamatan Teluk Pandan maupun rabat beton Di Dusun B Desa Hanura Kecamatan Teluk Pandan.

Warga mengatakan proyek-proyek tersebut milik Yasser. Perusahaan yang dipakai diduga dari Kota Bandarlampung dengan pengawas pelaksana saudaranya sendiri, yakni Widi Haryanto Paimo.

"Widi itu keluarga saya, bukan kontraktor, dia memang saya tugaskan memantau pekerjaan itu, karena kalau jelek nama saya juga yang jelek," katanya kepada "Helo Indonesia Lampung", Kamis malam (23/3/2023).

Yasser mengaku tak pernah turun. Proyek-proyek tersebut diusulkannya lewat e-Pokir dari usulan masyarakat ketika. Tak hanya drainase dan rabat beton, dikatakannya, masih banyak proyek-proyek usulannya yang lain.

"Tolong muat klarifikasi saya bang, itu bukan saya yang kerja, pembangunan tersebut merupakan usulan saya saat menampung aspirasi masyarakat saat reses," kilahnya melalui whatsapp rekan partainya yang juga advokat: Hamid.

Bahkan menurutnya, pekerjaan yang dia usulkan ada 4 titik di dapilnya tersebut dan menyebar di beberapa desa. "Saya juga lupa, kadang diingatkan dinas terkait apa-apa saja yang saya usulkan," katanya.

Baru tahu, setelah ada undangan warga proyek selesai, katanya. Karena, yang bekerja, dia memang meminta Dinas PU Pesawaran agar warga setempat. Dengan begitu, jelek dan bagusnya, warga sendiri yang akan menikmatinya.

Dia juga mengaku bingung karena hal ini sejak jadi wakil rakyat tahun 2019 tapi kenapa baru sekarang disoal hal itu. "Yaaa pasti kita tanyakan kembali kepada dinasnya kan dinas mengawasi langsung pekerjaannya dari awal hingga akhir," katanya lewat pesan WA.

Lalu, kenapa bisa dilakukan PHO oleh Dinas kalau memang tidak seusai dengan semestinya. "Tugas saya hanya mengusulkan di dalam reses dan pokok pikiran Dewan, alhamdulillah semuanya terwujud dan setelah itu saya serahkan kepada dinas terkait dan masyarakat yang tinggal di tempat pembangunan," katanya.

Berbeda dengan penjelasana lisannya, pada pesan tertulisnya, Yasser mengaku sudah cek ke lapangan dan menanyakan langsung kepada warga setempat pekerjaan sudah sesuai dengan kemauan mereka.

Dia juga menjelaskan adanya tumpukan pasir di foto "Helo Indonesia Lampung". Tumpukan pasir di depan rumah warga itu bukan berarti asal-asalan tapi tapi pasir warga yang sedang merenovasi rumahnya. (Rama)