SEMARANG, HELOINDONESIA.COM - Komunitas sepeda yang terdiri atas tokoh lintas agama, tokoh masyarakat, Aparatur Sipil Negara (ASN) dan berbagai elemen masyarakat menggelar deklarasi kebangsaan di pelataran Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT), Minggu 30 Juli 2023.
Deklarasi kebangsaan dihadiri Sekda Jateng Sumarno, ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Tengah KH Ahmad Darodji, penasihat Pelaksana Pengelola MAJT Ali Mufiz yang didampingi jajaran pengurus PP MAJT dan dihadiri ribuan peserta Onthel Kebangsaan 2 yang berasal dari berbagai wilayah di Indonesia.
Selain Onthel Kebangsaan 2 dan deklarasi kebangsaan, Lembaga Prestasi Indonesia Dunia (Leprid) memberikan penghargaan untuk beberapa kategori diantaranya penghargaan kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo atas prestasi pemrakarsa rekor onthel kebangsaan berpakaian adat nusantara dari berbagai suku agama dan ormas yang diikuti peserta terbanyak sejumlah 15 ribu peserta.
Penghargaan kedua, diberikan kepada Sekda Jateng Sumarno atas prestasi inspirator onthel kebangsaan berpakaian adat nusantara dari berbagai suku agama dan ormas yang diikuti peserta terbanyak. Ketiga penghargaan untuk MAJT atas prestasi rekor tuan rumah rekor onthel kebangsaan berpakaian adat nusantara dari berbagai suku agama dan ormas yang diikuti peserta terbanyak.
Dan terakhir penghargaan kepada panitia onthel kebangsaan berpakaian adat nusantara dari berbagai suku agama dan ormas yang diikuti peserta terbanyak sejumlah 15 ribu peserta. Penghargaan diserahkan Ketua Lembaga Prestasi Indonesia Dunia (Leprid) Paulus Pangka.
Sumarno dalam sambutannya mengingatkan negara Indonesia merupakan negara kesatuan. “Momentum ini adalah menunjukan, kita adalah negara kesatuan. Tadi sudah disampaikan Gus Yasin (Taj Yasin) kita mau menghadapi tahun politik, tentu saja persatuan dan kesatuan menjadi kunci utama kita kedepan,” tandasnya.
Perlu Dikembangkan
Ketua Pelaksana Pengelola MAJT Prof Dr KH Noor Achmad MA mengapresiasi kegiatan onthel kebangsaan dan perlu dikembangkan tidak hanya di Jawa Tengah tetapi juga di Indonesia. “Apa yang dikembangkan oleh kelompok gowes ini menjadi bagian yang tidak dipisahkan dari gerakan untuk mempersatu bangsa. Gowes ini kan siapa saja bisa, orang kaya, orang setengah kaya, orang miskin, semua bisa,” jelasnya.
Noor Achmad menegaskan, Masjid Agung Jawa Tengah menjadi pusat untuk ikut mempersatukan bangsa. “Semua bisa datang kesini (MAJT). Tidak hanya orang Islam saja tapi seluruh komponen bangsa” tambahnya.
Sementara itu, Wakil Sekretaris Pelaksana Pengelola MAJT Istajib AS mengatakan, MAJT berterima kasih kepada seluruh pihak berpartisipasi dalam berkumpulnya tokoh lintas agama di Masjid Agung Jawa Tengah.
“Alhamdulillah tokoh lintas agama di Jawa Tengah membanjiri kawasan Masjid Agung Jawa Tengah,” ucap Istaijib yang diakhiri dengan memekikkan kata “merdeka” yang diikuti oleh seluruh peserta Onthel Kebangsaan. 2
Isi Deklarasi kebangsaan yang dibacakan oleh perwakilan komunitas sepeda diantaranya yang pertama, menjunjung persatuan dalam keanekaragaman dan akan tetap bersatu tanpa membedakan suku, agama, ras, dan antargolongan.
Kedua, komunitas bersepeda Indonesia akan selalu turut menjaga keutuhan NKRI dalam konstelasi politik apapun. Ketiga, kami komunitas bersepeda Indonesia akan selalu menjaga tali silaturahmi antar anak bangsa demi menjaga keutuhan NKRI.
Rute Onthel Kebangsaan 2 dimulai dari depan kantor Gubernur Jawa Tengah, Gereja Katedral, Kelenteng Sam Poo Kong, Kota Lama dan berakhir di Masjid Agung Jawa Tengah. (Aji)
