SEMARANG, HELOINDONESIA.COM - Pada Minggu (30/7) pagi itu suasana di kantor gubernur Jalan Pahlawan Semarang dipadati ribuan orang dengan mengenakan berbagai pakaian adat nusantara. Yang menyamakan, mereka adalah para pengayuh sepeda. Ya mereka gowes mengelililingi kota Semarang untuk mengikuti kegiatan bertajuk Ngonthel Kebangsaan 2.
Acara gowes tersebut dilepas Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen di depan Kantor Gubernur dan finish di Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) di Jalan Gajah Raya Semarang, Minggu 30 Juli 2023 .
Para peserta Ngonthel Kebangsaan 2 dari tokoh agama, tokoh masyarakat, pengusaha, jajaran aparatur sipil negara (ASN), dan komunitas masyarakat dengan penuh semangat dan keakraban menyusuri rute dari depan Kantor Gubernur Jateng, Gereja Katedral Semarang, Sampookong, kawasan Kota Lama, dan berakhir di MAJT.
Selain Gus Yasin, panggilan akrab Taj Yasin, sederet tokoh terlibat dalam acara ngonthel tersebut yaitu Sekda Jateng Sumarno, Wakil Sekretaris PP MAJT Istajib AS, Kepala Kesbangpol Jateng, Haerudin.
Wagub mengatakan acara Ngonthel Kebangsaan 2 memiliki tujuan bersama, yakni merekatkan persatuan.
“Dengan harapan bangsa kita memiliki kemajemukan, baik itu kesukuan, kedaerahan, keberagaman, yang tentu itu semua perlu kita satukan dengan nawacita Bhinneka Tunggal Ika. Dengan kegiatan ini kami harap seluruh elemen, baik tokoh masyarakat, tokoh agama bisa bersatu, nyawiji membangun negara ini,” katanya.
Pererat Komunitas
Di bagian lain, Ketua Pengurus Pengelola MAJT, Prof Dr KH Noor Achmad MA bersama jajaran baik kegiatan Ngonthel Kebangsaan 2 karena mempererat komunitas sepeda atau gowes dengan masyarakat.
“Ini merupakan gerakan untuk mempersatukan bangsa sehingga tidak hanya di Jawa Tengan atau Semarang saja, perlu dikembangkan ke seluruh Indonesia,” katanya kepada wartawan usai menyambut kedatangan Ngonthel Kebangsaan di MAJT.
Menurut Prof Noor Achmad kegiatan ngonthel ini bagian tak terpisahkan dari gerakkan untuk mempersatukan bangsa. Sekaligus juga mempererat kelompok satu dengan yang lain, karena sepeda ini bisa siapa saja, mulai dari orang kaya hingga masyarakat umum.
Dia juga menyampaikan terima kasih kepada panitia Ngonthel Kebangsan 2 yang telah menjadi MAJT sebagai tujuan dan diadakan pernyataan kebangsaan.
MAJT, imbuh Ketua Baznas RI, ini telah diproklamirkan sebagai masjid yang terbuka untuk umat dan siapa saja tanpa memandang kelompok serta golongan.
“MAJT menjadi pusat untuk ikut serta mempersatukan bangsa, sehingga siapa saja bisa ke sini. Tak hanya umat Islam tapi semua komponen bangsa,” katanya. (Aji)