LAMPUNG, HELOINDONESIA.COM - Dengan tergopoh-gopoh, orangtua mahasiswa ITERA yang terseret ombak datang ke Pantai Pekon Kerbang Dalam, Kecamatan Pesisir Utara, Kabupaten Pesisir Barat, Provinsi Lampung, Jumat (7/6/2023).
Setelah mencopot sepatu, dia lalu setengah berlari ke ujung lidah ombak meninggalkan para pengantarnya sambil memanggil-manggil anaknya dengan sangat lirih: Bang ...Bang ... (tak terdengar apa yang kemudian dikatakannya kepada sang putra).
Dia lalu terlihat memukul-mukul dengan kedua tangannya di ujung lidah ombak seakan memohon kekhilasan lautan memulangkan putranya yang masih dalam pelukan Samudera Indonesia.
Mereka yang mengantarnya ke pantai membiarkan sang bapak berbicara dengan sang putra dan terlihat ikut larut dalam kesedihan yang dalam bersama deru ombak kuat yang telah menyeret Herry Isai Pangihutan Tobing, Rabu (5/7/2023).
Baca juga: Pemilih Milenial Pesawaran Ada 107.965 atau 31 Persen
Rektor Institut Teknologi Sumatera (ITERA) Prof. Dr. I Nyoman Pugeg Aryantha, Tim KKN, dan Tim SAR Gabungan mendampingi orangtua Herry. Rektor menyampaikan belasungkawa mendalam atas musibah yang terjadi pada putranya.
Kepada orangtua Herry, Rektor juga menyampaikan, ITERA akan terus berusaha secara maksimal melakukan proses pencarian Herry. Rektor juga mengatakan telah berkoordinasi secara langsung dengan para pemangku kebijakan setempat hingga provinsi.
Rektor ITERA mengajak seluruh sivitas akademika dan masyarakat luas, untuk terus mendoakan agar proses pencarian diberikan kemudahan dan kelancaran, serta Herry mahasiswa ITERA dapat segera ditemukan.
Herry, mahasiswa Program Studi Teknik Geologi, angkatan 2019, yang sedang kuliah kerja nyata (KKN) hilang terseret arus laut di pantai Pekon Kerbang Dalam, Kecamatan Pesisir Utara, Kabupaten Pesisir Barat (Pesibar), Rabu (5/07/2023), pukul 16.00 WIB.
Baca juga: Pemkot Bandarlampung Raih Manggala Karya Kencana 2023
Menurut Peratin Pekon Kerbang Dalam Mizwar Efendi, sebelumnya, sang mahasiswa bermain sepak bola bersama teman-temannya di pantai. Sehabis itu, mereka mandi. Namun, seorang mahasiswa terseret arus dan lenyap ditelan ombak.
Dua temannya berusaha menyelamatkan rekannya. Mereka malah nyaris juga ditelah ombak. "Kemungkinan mereka tak paham karakter laut Pesibar," kata Mizwar Efendi.
Hingga berita ini ditayangkan, pukul 20.20 WIB, jenazah Herry Isai Pangihutan Tobing, mahasiswa Angkatan 2019 Jurusan Teknik Geologi yang berasal dari Tangerang, belum ditemukan. Ditambah lagi, hujan deras di lokasi kejadiannya.(HBM)
