LAMPUNG, HELOINDONESIA.COM -- Di tengah polemik pemutasian guru SMPN 1 Wayseputih, Kabupaten Lampung Tengah, muncul surat dari enam kepala kampung kecamatan setempat yang meminta Musriyatun dimutasi ke sekolah lain.
Surat usulan yang dikliem tertanggal 27 Januari 2023 dan ditandatangani enam kepala kampung ditujukan kepada Camat Wayseputih Sahroni. Mereka Kepala Kampung Sri Budaya (Saleh Budiman), Sribusono (Tarji), Sangga Buana (Sarjono), Sri Bawono (Eko Widodo), Sido Binangun (Joko Sahulu), dan Kepala Kampung Suko Binangun (Prayitno).
Oleh pihak kecamatan, surat usulan mutasi itu dilanjutkan ke Bupati Musa Ahmad pada 30 Januari 2023. Kemudian, tanggal 03 Maret 2023, Bupati Musa Ahmad memutuskan pemutasian janda beranak tiga itu ke sekolah yang jaraknya 100 km dari tempat tinggalnya.
Alasan pemutasian, Musriyatun melakukan kegiatan politik praktis dan setiap ada kegiatan tidak berkoordinasi dengan kepala kampung dan Camat Way Seputih.
Kepada "Helo Indonesia Lampung" di PN Tanjungkarang, Selasa (7/3/2023), Bupati Musa Ahmad mengatakan Musriyatun dimutasi ke SMPN 1 Selagai Lingga atas usulan masyarakat karena melakukan kegiatan politik praktis.
Selain itu, katanya, Musriyatun sudah berkaki-kali diingatkan oleh camat setempat agar tidak mendukung salah satu calon legislatif, namun yang bersangkutan masih saja melakukan kegiatan tersebut.
Persoalan Musriyatun kini masih ditangani Inspektorat Lampung Tengah. (Zen Sunarto).
