Helo Indonesia

Gas Melon Semakin Sulit Didapatkan Warga Sumatera Barat

Nabila Putri - Nasional -> Peristiwa
Sabtu, 27 Mei 2023 19:13
    Bagikan  
Gas melon semakin langka di Sumatera Barat

Gas melon semakin langka di Sumatera Barat - (Foto Ayi)

LAMPUNG, HELOINDONESIA.COM - Sebagian masyarakat Sumatera Barat semakin sulit mendapatkan tabung gas tiga kilogram atau gas melon dua pekan terakhir ini. "Sejak Lebaran Idul Fitri 1444 H lalu," kata Ana.

Warga yang mengeluhkan sulitnya mendapatkan gas melon tak hanya Ana yang tinggal Pasaman, hal serupa dikeluhkan warga Pasaman Barat, Kabupaten Limapuluh Kota, dan Kota Payakumbuh.

"Saya terakhir membeli itu sekitar seminggu setelah lebaran, itu sudah mulai sulit. Saya ke Pangkalan kosong, kemudian saya cari ke warung-warung juga gak ada," ujar seorang ibu rumah tangga di Payakumbuh.

Dia mengatakan sampai mencari ke warung-warung dan warung ketujuh baru mendapatkan gas," katanya kepada media ini, Sabtu (27/05/2023).

Ana mengatakan sudah mendatangi dua pangkalan, kosong," katanya. Kata dia, walau harganya Rp 25 ribu, siap beli karena terdesak kebutuhan memasak buat keluarga.

Kelangkaan tabung gas melon juga berdampak pada penjual makanan asongan. Zal, seorang pedagang gorengan, yang ditemui wartawan mengaku terpaksa membeli gas nonsubsidi agar dapat terus jualan.

"Saya hanya jual gorengan, biasanya pakai gas melon, tapi mencarinya susah, terpaksa pakai yang 12 kilogram. Sudah tidak ada untung, habis untuk beli gas," keluh pedagang gorengan di pinggir Jalan Tan Malaka, Kota Payakumbuh.

Keluhan Zal itu hampir sama dengan pedagang-pedagang lain, mereka berharap kelangkaan gas mM
elon ini bisa cepat teratasi. "Kita berharap Pertamina melakukan operasi pasar, karena infonya pasokan gas itu cukup atau jika perlu tambah saja pasokan Gas Melon ini," imbuhnya.

Menyikapi kelangkaan gas melon di pasaran ini, Satpol PP Kota Payakumbuh sudah melakukan sidak ke beberapa agen gas subsidi tersebut.
Di lapangan, Satpol PP menemukan penyimpangan dalam penyaluran gas melon.

"Iya, dari hasil sidak ke agen-agen, ada beberapa pangkalan gas fiktif. Ini akan menjadi catatan kita," ujar Plh. Kasatpol PP Kota Payakumbuh Dewi Novita, kepada wartawan, Rabu (24/05/2023).

"Temuan ini akan kita tindak-lanjuti, kita akan meminta data-data lengkap seluruh Pangkalan Gas yang ada di Payakumbuh. Soal berapa kebutuhan dan apakah sudah memenuhi, nanti coba tanya ke Disperindag atau Pertamina," pungkasnya. (AYI)