bjb Kredit Kepemilikan Rumah
Helo Indonesia

Aksi Nyata Mahasiswa Undip di Selodoko: Sosialisasi Pencegahan Stunting dan Budidaya Maggot

Jumat, 6 September 2024 16:55
    Bagikan  
Aksi Nyata Mahasiswa Undip di Selodoko: Sosialisasi Pencegahan Stunting dan Budidaya Maggot

Tim II KKN Undip 2023/2024 saat melakukan program kerja di Desa Selodoko Boyolali. Foto: Ist

BOYOLALI, HELOINDONESIA.COM -  Tim II Kuliah Kerja Nyata Universitas Diponegoro (KKN Undip) 2023/2024 telah melaksanakan dua program kerja multidisiplin di desa sasaran masing-masing. Program yang telah dilaksanakan di Desa Selodoko, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali, Jateng, adalah sosialisasi pencegahan stunting dan pengenalan budidaya maggot.

Hal ini sebagai perwujudan dari tujuan utama KKN Undip 2024 yakni ketahanan pangan dan penanganan kemiskinan, khususnya di Jawa Tengah.

“Kami sudah menyelesaikan program kerja yang menjadi kewajiban kami dalam menjalankan KKN yang baru lalu,” ujar M Dzaka Naufal Koordinator Desa tim II KKN Undip, Jumat 6 September 2024.

Baca juga: Andika - Hendi Ajak Kader PDIP Menangi Pilgub Jateng dan Pilbup Kendal 2024

Menurut Dzaka, program pencegahan stunting diselenggarakan akhir Juli lalu bersamaan dengan program ibu hamil yang didampingi oleh bidan desa. “Mahasiswa KKN memberikan informasi terkait stunting seperti pengertian stunting, faktor penyebab, ciri-ciri dari stunting, dan pentingnya konsumsi tablet tambah darah selama kehamilan,” jelasnya.

Media yang digunakan untuk edukasi berupa poster yang memuat informasi seputar stunting dan cara untuk mencegah stunting dengan memperkenalkan kampanye “Isi Piringku” kepada ibu-ibu saat kelas ibu hamil bersama dengan bidan desa.

“Kampanye Isi Piringku ini efektif untuk pemenuhan gizi seimbang dan mengatur porsi makan anak-anak yang terdiri dari 50% karbohidrat dan protein, dan 50 persen buah dan sayur. “Isi Piringku” membantu memastikan anak-anak mencukupi nutrisi selama periode 1000 hari pertama,” jelasnya.

Lebih jauh Dzaka menyebutkan, stunting merupakan masalah kesehatan yang cukup serius dan perlu penanganan secara serius karena dampak yang diakibatkan dapat mempengaruhi kualitas masa depan anak-anak.

Budidaya Maggot

Desa Selodoko memiliki angka kejadian stunting yang cukup tinggi karena banyaknya pernikahan dini, kualitas pendidikan, dan faktor ekonomi. Program pencegahan stunting diharapkan dapat membantu menurunkan angka kejadian stunting dan diharapkan orang tua sadar akan bahaya stunting pada anak.

Baca juga: Tim Bola Tangan Putra Jateng Waspadai Tiga Provinsi di PON, Mana Saja?

Selain itu, orang tua dapat menerapkan panduan pemberian nutrisi sesuai dengan pedoman tetapi disesuaikan dengan komoditas desa tersebut.

“Harapan dari program ini membawa dampak positif kepada kualitas hidup anak-anak di Desa Selodoko. Pemberian penyuluhan diharapkan agar masyarakat Desa Selodoko memiliki pedoman untuk menghadapi kejadian stunting yang terjadi di desa tersebut sesuai dengan pedoman yang memiliki kredibilitas,” ujarnya.
Selain sosialisasi pencegahan stunting, juga dilakukan program optimalisasi budidaya maggot yang pelaksanaanya pada awal Agustus 2024 di Balai Migunani Desa Selodoko.

“Rangkaian kegiatan ini meliputi pembagian modul dan poster, penjelasan mengenai budidaya maggot mulai dari pengertian, siklus hidup lalat BSF, potensi keuntungan dan manfaat, keselamatan dan kesehatan bekerja, peluang usaha, pemasaran produk, alur budidaya serta produk yang dihasilkan berupa tepung maggot dan kasgot kemudian dilanjutkan sesi tanya jawab oleh para warga,” pungkas Dzaka, (Aji)