bjb Kredit Kepemilikan Rumah
Helo Indonesia

Jelang Pilkada, FKUB Jateng Berharap tidak Ada Politisasi Agama di Masyarakat

3 jam 25 menit lalu
    Bagikan  
Jelang Pilkada, FKUB Jateng Berharap tidak Ada Politisasi Agama di Masyarakat

Ketua FKUB Jateng, Prof KH Imam Yahya saat memberikan sambutan

SEMARANG, HELOINDONESIA.COM - Guna terciptanya Pilkada serentak yang damai dan bermartabat, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Jawa Tengah mengharapkan semua peserta pemilu dan juga masyarakat di Jateng tidak melakukan politisasi agama. Kunci dari damai dan bermartabat di antaranya pentingnya para tokoh agama untuk menjadi contoh yang baik (uswatun hasanah) di tengah masyarakat.

Demikian harapan Ketua FKUB Jateng, Prof Dr KH Imam Yahya MAg, dalam sararehan Paguyuban Kerukunan Umat Beragama yang diselenggarakan oleh FKUB Kabupaten Purworejo, di Pendapa Kabupaten Purworejo, Rabu 4 September 2024.

Baca juga: LSM Tegaskan Kiriman Karangan Bunga di Bawaslu Bukan untuk Dukung Dico-Ali

Acara dihadiri Bupati Purworejo Hj Yuli Hastuti SH, Kepala Kementerian Agama Kabupaten Purworejo, H Aziz Muslim MPdI, ketua MUI, ketua PCNU, PDM Muhammadiyah Kabupaten Purworejo dan segenap pengurus FKUB dan PKUB se-Purworejo.

Tetap Terkendali

Dalam pengarahannya Bupati Purworejo berharap agar kondusivitas di Purworejo harus tetap aman dan terkendali.

''Saya memang akan maju lagi sebagai Cabup Purworejo, namun di sini saya hanya mengajak kepada seluruh masyarakat untuk melaksanakan pesta demokrasi dengan tertib. Setiap peserta pilkada harus siap menang dan kalah,'' katanya.

Ketua FKPB Kabupaten Purworejo, KH Habib Sholih, juga menambahkan, keberhasilan pembangunan di Purworejo juga disebabkan masyarakat beragama yang rukun tentram dan sejahtera.

Baca juga: Berpotensi Dirugikan, Kuasa Hukum Tika - Benny Serahkan Berkas Permohonan Pihak Terkait ke Bawaslu Kendal

Terbentuknya PKUB di seluruh kecamatan di Purworejo mengindikasikan, toleransi kesetaraan dan kerja sama di antara para jemaah terlihat maju dan berkembang dengan baik.

''Tanpa mengurangi rasa hormat kepada masyarakat, kabupaten ini harus bisa mewujudkan kerukunan dan toleransi yang berkembang di masyarakat,'' tandasnya.

Dia mengatakan, situasi yang kondusif inilah yang harus menjadi tolok ukur bagi Kementerian Agama dalam merealisasikan pentingnya kerukunan beragama sekaligus toleransi menjadi tema besar dalam menjaga ketentraman masyarakat di Jawa Tengah, khususnya jelang pilkada 2024. (Aji)