bjb Kredit Kepemilikan Rumah
Helo Indonesia

Pradityo Utomo, Dosen Universitas Merdeka Madiun yang Raih Doktor di Undip

Rabu, 28 Agustus 2024 06:39
    Bagikan  
Pradityo Utomo, Dosen Universitas Merdeka Madiun yang Raih Doktor di Undip

Dekan Sekolah Pascasarjana Undip Prof Ir Mochamad Agung Wibowo MM MSc PhD memberikan surat kelulusan kepada Dr Pradityo Utomo SKom MCs

SEMARANG, HELOINDONESIA.COM  - Dosen dari Universitas Merdeka Madiun Pradityo Utomo SKom MCs berhasil meraih gelar doktor usai mempertahankan disertasinya dihadapan para penguji pada ujian disertasi (promosi doktor) Program Studi Doktor Sistem Informasi (DSI) di Gedung Sekolah Pascasarjana Universitas Diponegoro (Undip) pada Selasa, 27 Agustus 2024.

Pradityo melakukan penelitian disertasi dengan judul “Pengembangan Model Pengambilan Keputusan Kelompok Secara Multi Level Dengan Kriteria Dinamis Dan Metode Fuzzy Learning Vector Quantization”.
Tim Penguji terdiri dari Prof Ir Mochamad Agung Wibowo MM MSc PhD (Dekan Pascasarjana Undip), Prof Dr Rahmat Gernowo MSi (Kaprodi DSI Undip), Prof Dr Kusworo Adi SSi MT (Promotor), Dr Oky Dwi Nurhayati ST MT (Co Promotor), Ir Aghus Sofwan ST MT PhD (Penguji 1), Dr Eng Adi Wibowo SSI MKom (Penguji 2), dan Prof Eko Sediyono MKom sebagai Penguji Eksternal dari UKSW Salatiga.

Baca juga: Dari Simulasi Jadi Aksi, KSR USM Bantu Cari Orang Hilang di Waduk Jatibarang

Kaprodi DSI Undip Prof Dr Rahmat Gernowo MSi mengaku bangga atas capaian dari para mahasiswa DSI dan Dr Pradityo Utomo SKom MCs merupakan lulusan ke-8.
Rektor Universitas Merdeka Madiun Dr Ir Luluk Sulistiyo Budi MP mengatakan rasa syukur dan terkesan atas prestasi Pradityo yang meraih gelar doktor dan meraih IPK 4,00 dengan predikat cumlaude.

“Selamat atas prestasi yang telah digeluti 3 tahun yang lalu, Dr Pradityo Utomo SKom MCs bisa menempuh Pendidikan di Undip dengan luar biasa, pesan dari promotor dan penguji mohon untuk dijaga, dengan diarih doctor artinya gelar Profesor semakin dekat,” ungkap Dr Luluk.
“Saat ini kami memiliki 25 doktor di kampus kami dan ini baru 25 persen  dari total dosen, kami berharap para dosen lain segera meraih gelar doktor,” tambahnya.
Masalah Serius
Menurut Dr Pradityo bahwa kriteria dinamis merupakan masalah serius dalam forum pengambilan keputusan kelompok yang multi level. Semakin banyak jumlah pengambil keputusan, maka semakin banyak pula kriteria untuk mencapai kesepakatan.

Baca juga: Andika Akui Lawan di Pilgub Jateng Cukup Berat

“Beberapa model dalam penelitian yang ada tidak dapat menyelesaikan masalah kriteria dinamis dalam pengambilan keputusan kelompok yang multi level. Oleh karena itu, penelitian ini mengembangkan model pengambilan keputusan kelompok secara multi level dengan kriteria berbasis anggota forum,” ungkapnya.

Dalam disertasinya, dia mengatakan pengembangan model melalui beberapa tahapan. Tahap pertama adalah pengelompokan data penilaian kriteria dengan metode K-Means. Hasil pengelompokan K-Means diklasifikasi dengan metode Fuzzy Learning Vector Quantization (FLVQ).

''Hasil klasifikasi FLVQ adalah tujuh kriteria berbasis anggota forum khususnya forum pemilihan rencana program kerja pemerintah, yaitu (1) urgensi, (2) keberlanjutan, (3) prioritas, (4) kebermanfaatan, (5) kesejahteraan, (6) kenyamanan, dan (7) keindahan. Kriteria tersebut digunakan untuk kriteria pengambilan Keputusan,” tambahnya.

Pengambilan keputusan menggunakan metode Simple Additive Weighting Borda (SAW Borda). Perpaduan metode KMeans, FLVQ, dan SAW Borda disebut metode K-Means Fuzzy Learning Vector Quantization Simple Additive Weighting Borda (KMFLVQ-SAWB). Metode KMFLVQ-SAWB terbukti mampu untuk menyelesaikan permasalahan kriteria dinamis pada pengambilan keputusan kelompok. (Aji)