KENDAL, HELOINDONESIA.COM - Perayaan HUT Kemerdekaan RI ke-79 di Kecamatan Weleri tidak sekedar memberikan sebuah kemeriahan, namun juga disisipkan edukasi pelestarian budaya tradisional Jawa melalui lomba Tembang Dolanan, Selasa 20 Agustus 2024.
Para peserta yang meliputi tenaga pendidik maupun siswa dari satuan pendidikan se-Kecamatan Weleri ini tampil memukau dengan penampilan dan kreasi mereka yang melantunkan tembang-tembang dolanan diiringi dengan permainan tradisional.
Baca juga: Tujuh Fraksi DPRD Kendal Telah Terbentuk, Tiga Parpol Begabung dengan Parpol Lain
Ketua Korwil Pendidikan Kecamatan Weleri Lilik Mulyani menjelaskan, kegiatan tembang dolanan ini sudah kali ketiga di gelar. Menurutnya lomba tembang dolanan ini selain untuk membangkitkan rasa nasionalisme pada peringatan HUT Kemerdekaan RI, juga sebagai upaya melestarikan budaya warisan leluhur di tengah perkembangan teknologi dan pengaruh global.
"Ini sekaligus untuk melatih rasa nasionalisme dan karakter kepada tenaga pendidik maupun siswa. Dan juga untuk melestarikan budaya warisan leluhur," terangnya.
Ia menambahkan, lomba tembang dolanan diikuti oleh sekitar 25 satuan pendidikan dari jenjang Paud hingga SMA sederajat.
"Penilainnya meliputi dari lagu dan dialognya, kekompakannya, dan kreativitasnya. Harapannya kedepan masyarakat meski sudah modern bisa tetap menjadi manusia yang berkarakter," imbuhnya.
Kebersamaan
Ketua Gugus Cempaka Kecamatan Weleri, Indah Lutfi Widyaningsih menjelaskan, kelompoknya mempersembahkan tembang dolanan dengan tema "gawean sinambi dolanan" yang mencerminkan kebersamaan dan gotong royong.
Baca juga: Viral di medsos! Belasan Pendaki hampir terhantam Abu Vulkanik Gunung Dukono
"Tadi ada yang bermain cublak-cublak sueng, lompat tali, terus ada yang sedang mencuci baju juga. Kita tampilkan lagu-lagu Jawa dengan alat-alat tradisional gamelan," jelasnya.
Sementara, Camat Weleri Dwi Cahyono Suryo mengapresiasi kegiatan gelar budaya lomba tembang dolanan yang melibatkan jajaran pendidik dan peserta didik di satuan pendidikan Kecamatan Weleri. Lomba tembang dolanan ini menurutnya menjadi upaya untuk memelihara tradisi dan kearifan lokal yang sudah mulai terlupakan oleh generasi sekarang.
"Harapannya bisa membudayakan dan sekaligus membumikan tradisi serta kearifan lokal, agar jangan sampai terlupakan dan tergerus zaman. Sehingga perlu tetep dilakukan pelestarian budaya terutama melalui jalur pendidikan dan masyarakat umum. Intinya jangan sampai "Wong Jowo ilang Jowone", pungkasnya.(Anik)
