bjb Kredit Kepemilikan Rumah
Helo Indonesia

Mahasiswa Kendal Gelar Aksi Demo, Suarakan Tiga Tuntutan

Senin, 12 Agustus 2024 16:52
    Bagikan  
Mahasiswa Kendal Gelar Aksi Demo, Suarakan Tiga Tuntutan

Mahasiswa Kendal saat melakukan aksi mimbar bebas di halaman kantor PDMuhammadiyah Kendal. Foto: Anik

KENDAL, HELOINDONESIA.COM - Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Kendal melakukan aksi mimbar bebas di halaman kantor Pimpinan Daerah (PD) Muhammadiyah Kendal, kemudian dilanjutkan long march menuju kantor Bupati Kendal, Senin 12 Agustus 2024.

Dalam aksinya para mahasiswa juga membawa sejumlah poster, di antaranya bertulisan "Bupatiku Dekenganne Pusat Ning Ora Perduli", "KPK-BPK Tolong Audit Pasar Weleri", "Assalamualaikum Mas Kaesang, IMM Datang Bawa Keresahan Masyarakat","Pasar Weleri Harga Mati, Pasar Gratis Harus Pasti" dan lain sebagainya.

"Intinya pemerintah itu serius atau tidak dalam membangun lagi Pasar Weleri. Pasar Weleri sudah selesai dibangun tapi sampai hari ini belum dibuka. Tapi sampai hari ini kita belum melihat keseriusan pemerintah membangun ekosistem pasarnya," ujar salah seorang peserta demo Abdul Wahid sekaligus Advokasi Pasar Weleri.

Baca juga: Kapolda Jateng: Polarisasi Politik Bisa Picu Konflik di Masyarakat

Selain itu, lanjutnya aksi kali ini juga menyoroti terkait dugaan penyelewengan anggaran Rp 540 juta yang menjadi temuan BPK, dimana uang tersebut telah dikembalikan oleh PT Chimarder 777.

"Dari sini kan menguat dugaan-dugaan yang lain," tegasnya.

Minta Kejelasan

Dia menyebut, Pemkab Kendal terkesan acuh terhadap nasib pedagang yang menjadi korban kebakaran, dan tidak adanya transparansi anggaran pembangunan, serta kejelasan Rancangan Tindak Lanjut (RTL).

"Kami juga meminta kejelasan biaya sewa pedagang, kelanjutan pembangunan pasar tahap kedua, pasar sementara yang nantinya mau dijadikan apa, serta menolak komersialisasi pasar," imbuh Abdul Wahid.

Koordinator lapangan sekaligus Ketua Ikatan Umum Muhammadiyah (IMM) Kendal, Naufal Abdul Afif menambahkan, tuntutan lainnya yang disuarakan para mahasiswa yakni terkait minimnya kesejahteraan buruh di Kabupaten Kendal.

"Kami mendapatkan data bahwasannya di Kendal maaih banyak buruh yang dibayar dibawah UMR. Dan banyak juga perusahaan yang membayar tidak tepat waktu bahkan dicicil. Maka kami meminta dinas terkait untuk melakukan investigasi," imbuh Naufal.

Baca juga: Wartawan Helo Indonesia Juara 1 Penulisan Feuters Tubaba Art Festival

Tuntutan ketiga, lanjutnya terkait galian C ilegal yang melakukan operasional yang merugikan dan membahayakan bagi warga setempat.

"Dan ada pula tambang yang tidaj ilegal tapi jam operasionalnya ngawur," tandasnya.

Ia berharap, setelah aksi demo ini Pemkab Kendal dapat menerima tuntutan mahasiswa dan bisa memberikan solusi dan respons positif.(Anik)