bjb Kredit Kepemilikan Rumah
Helo Indonesia

4.618 Anak di Hulu Sungai Tengah tak Bersekolah

Anang Fadhilah - Nasional -> Peristiwa
3 jam 54 menit lalu
    Bagikan  
Anak Putus Sekolah
HST Kalsel

Anak Putus Sekolah - ilustrasi anak tak bersekolah. (istimewa/helokalsel)

BARABAI, HELOINDONESIA.COM - Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) mencatat bahwa jumlah kasus Anak Tidak Sekolah (ATS) di kabupaten tersebut mencapai 4.618 orang.

Menanggapi hal ini, Bappelitbangda HST menggelar forum Penanganan Anak Tidak Sekolah (PATS) yang berlangsung di Pendopo Bupati HST pada hari Kamis, 8 Juli 2024.

Dalam laporan tersebut, terdapat 1.331 anak yang belum pernah bersekolah (BPB), 1.361 anak yang drop out (DO), dan 1.926 anak yang telah lulus tetapi tidak melanjutkan pendidikan (LTM).

Untuk menangani masalah ini, Bappelitbangda HST telah mengambil langkah awal dengan membentuk forum PATS dan satuan tugas (satgas) khusus untuk segera menyelesaikannya.

Kepala Bappelitbangda HST, Muhidin, mengungkapkan kepada awak media bahwa forum ini telah dibentuk dan membahas penanganan anak tidak sekolah, serta pembentukan satgas untuk mengatasi masalah tersebut.

"Sesuai dengan data yang ada di Data Pokok Pendidikan (Dapodik), kami akan membagikannya ke desa-desa untuk proses konfirmasi dan identifikasi masalah yang ada," jelas Muhidin.

Muhidin menambahkan bahwa setelah data tervalidasi, langkah selanjutnya adalah menyusun program dan strategi untuk memfasilitasi kembalinya anak-anak ke sekolah serta memberikan pendampingan yang diperlukan.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan HST, Muhammad Anhar, menekankan pentingnya penanganan ATS sebagai isu krusial yang harus mendapatkan perhatian serius, mengingat dampaknya terhadap masa depan anak dan pembangunan bangsa.

Anhar juga menegaskan bahwa penanganan ATS memerlukan kolaborasi dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, sekolah, keluarga, masyarakat, dan lembaga swadaya masyarakat (LSM).

"Strategi penanganannya terdiri dari dua aspek utama, yaitu pencegahan dan intervensi melalui berbagai kebijakan serta program yang efektif untuk menangani permasalahan ini," pungkasnya.