bjb Kredit Kepemilikan Rumah
Helo Indonesia

Gandeng FT Undip, Dinas Pariwisata Demak Susun Masterplan Segitiga Emas Kawasan Wisata Budaya

2 jam 32 menit lalu
    Bagikan  
Gandeng FT Undip, Dinas Pariwisata Demak Susun Masterplan Segitiga Emas Kawasan Wisata Budaya

Sekda Demak H Akhmad Sugiharto berserta pejabat terkait juga tim dari Fakultas Teknik Undip saat diskusi tentang Masterplan Segitiga Emas Kawasan Wisata Budaya Demak. Foto : sari jati

DEMAK, HELOINDONESIA.COM - Kabupaten Demak dengan wisata religi dan budaya peninggalan Walisanga mestinya menjadi magnet bagi jutaan wisatawan untuk berkunjung. Namun alih-alih mendatangkan kesejahteraan bagi masyarakatnya, belum optimalnya upaya pengelolaan atau manajemen wisata, justru memunculkan keresahan.

Seperti 'oknum' pengendara ojek wisata yang tak tertib lalulintas, sehingga membahayakan keselamatan penumpang maupun pengguna jalan lainnya. Di samping adanya PKL yang menimbulkan kesan kumuh.

Baca juga: Sah, Mirna-Riki Kantongi Rekom DPP PPP di Pilkada Kendal

Sehubungan itu, Dinas Pariwisata Kabupaten Demak berkoordinasi Tim PDP Kemedikbudristek 2024 Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik (FT)Universitas Diponegoro menyusun masterplan Penataan Kawasan Wisata Budaya Segitiga Emas Demak.

Seperti disampaikan Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Demak Dra Endah Cahya Rini MM, pembuatan masterplan antara lain dimaksudkan untuk mengurai persoalan transportasi dan penataan PKL di seputar kawasan wisata religi.

Kawasan wisata religi yang selanjutnya dinamakan sebagai kawasan wisata budaya segitiga emas Demak dimulai dari Masjid Agung Demak, Pasar Bintoro, dan makam Sunan Kalijaga di Kadilangu.

"Sedangkan Taman Parkir Wisata Tembiring Jogo Indah meskipun tidak termasuk segitiga emas, namun karena dibangun sebagai pool bus wisata religi sebelum wisatawan menuju Masjid Agung Demak dan ziarah ke makam Sunan Kalijaga di Kadilangu, maka turut dimasukkan dalam masterplan," kata Endah, Rabu 7 Agustus 2024.

Baca juga: Resmikan Pabrik Bahan Anoda Baterai, Jokowi: Ekspor Nikel Indonesia Rp 510 Triliun

Hadir pada acara Forum Komunikasi Publik Penataan Kawasan Wisata Budaya Segitiga Emas Demak yang diadakan Dinas Pariwisata Kabupaten Demak di Ghradika Bina Praja tersebut, Sekda H Akhmad Sugiharto ST MT, Asisten II Sekda Drs H Agus Musyafak MSi, serta Ahmad Nur Azizul Miftah, ST, MM dari Bappelitbangda. Di samping juga para stakeholder pariwisata budaya dan religi Kabupaten Demak.

Moda Shuttle

Rancangan Masterplan Segitiga Emas Kawasan Wisata Budaya Demak disampaikan Ir Retno Susanti MT sebagai Ketua Tim Penyusun. Adapun rancangan yang dimaksid meliputi penataan lahan parkir bus wisata, bangunan PKL, dan jalur bagi wisatawan yang menginginkan jalan kaki.

Selain itu juga merancang penggunaan moda shuttle sebagai alternatif bagi wisatawan religi yang menghendaki efektivitas. Serta tiketing bagi pelaku transportasi wisata yang lebih dulu ada, seperti ojek, andong, dan becak.

Baca juga: Nonton Drama Korea Andante of Love Episode 1 Sub Indo

Mengenai paparan Masterplan Segitiga Emas Kawasan Wisata Budaya Demak, Sekda Akhmad Sugiharto memberikan apresiasi karena nantinya bisa dijadikan acuan. Namun lebih dari itu, menurutnya yang dibutuhkan agar para wisawatan bisa tinggal lebih lama dan lebih banyak pula membelanjakan uangnya di Demak adalah branding yang bagus.

Di samping tentunya kecintaan serta rasa memiliki masyarakat Demak akan budaya peninggalan Walisanga, yang notabene menjadi modal wisata religi dan budaya Kabupaten Demak yang sesungguhnya.

"Terimakasih kami kepada tim penyusun Masterplan Segitiga Emas Kawasan Wisata Budaya Demak atas hasilnya yang disampaikan. Namun yang tak kalah penting adalah merubah mindset masyarakat Demak sendiri agar lebih cinta dan handarbeni budaya peninggalan kanjeng Sunan Kalijaga juga Walisanga," kata sekda.

Jika dua rasa itu ada, sekda yang akrab disapa Pak Gik itu optimis ketertiban dan penataan akan mudah dilakukan. Sebab perbedaan itu disebutnya wajar dalam dinamika sosial.

"Demak ada di tengah jalur wisata religi Jawa Barat dan Jawa Timur. Mestinya ini kesempatan untuk berusaha menguat para wisawatan stay long atau tinggal lebih lama dan membelanjakan uangnya di Demak. Buat branding yang bagus, agar mereka tertarik dan nyaman berwisata religi lebih lama," tandasnya. (Jati)