bjb Kredit Kepemilikan Rumah
Helo Indonesia

Jangkau Pasar Lebih Luas, Dosen FSM Undip Berikan Pelatihan E-commerce

Selasa, 6 Agustus 2024 10:35
    Bagikan  
Jangkau Pasar Lebih Luas, Dosen FSM Undip Berikan Pelatihan E-commerce

Dosen FSM Undip saat memberikan pelatihan e-commerce di Desa Jerukagung Kabupaten Magelang

SEMARANG, HELOINDONESIA.COM - Kehadiran e-commerce saat ini memberi angin segar bagi setiap orang, baik bagi konsumen atau pembeli tetapi juga bagi mereka yang menjadi produsen dan pebisnis.
Aktivitas jual beli yang dahulu hanya bisa dilakukan secara tatap muka di suatu tempat, sekarang dapat dengan praktis dan mudah dilakukan secara online tanpa batasan tempat dan waktu serta dapat dilakukan dimana saja.


Hal inilah yang mendorong dosen Fakultas Sains dan Matematika (FSM) Universitas Diponegoro (Undip) memberikan pendampingan dengan mengenalkan e-commerce bagi kepada para petani salak Desa Jerukagung , Kecamatan Srumbung , Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, baru-baru ini.

Baca juga: Jeremy Jason, Atlet Kungfu yang Juarai Lawan Sewu Grappling Tournament 2024 di Semarang


Kegiatan ini digelar oleh tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Penguatan Komoditas Unggulan Masyarakat (PKUM) Fakultas Sains dan Matematika (FSM) Undip dengan ketua Beta Noranita SSi MKom bersama anggota tim yang terdiri dari Prof Dr Widowati MSi, Prof Dr Kusworo Adi MT, Dinar Mutiara KN M.Tech.Com.Info PhD dan Rismiyati BEng, MCs. beserta 6 mahasiswa dari departemen Informatika FSM Undip.


Menurut Beta Noranita SSi MKom, Desa Jerukagung merupakan suatu desa di Kecamatan Srumbung Kabupaten Magelang propinsi Jawa Tengah Indonesia. Desa yang luasnya 35 hektare ini, terletak 15 km dari puncak gunung Merapi. Suhu rata-ratanya adalah 19 C dan merupakan daerah rawan bencana ketika terjadi erupsi gunung Merapi.

Desa Jerukagung dapat dikatakan sebagai desa berkembang, karena desa ini sebenarnya sudah cukup maju dalam hal perekonomian, tetapi masih belum bisa dikatakan desa yang maju karena belum semua aspek tersentuh oleh modernisasi, teknologi, dan globalisasi.

Petani Salak

Desa Jerukagung memiliki 8 dusun yang terdiri dari dusun Jerukagung, dusun Kresan, dusun Pandean, dusun Wates, dusun Margosono, dusun Wonosari, dusun Timbelan, dan dusun Cempan, dengan jumlah penduduk kurang lebih 90% berprofesi sebagai petani salak.

Baca juga: 5 Kelebihan dan Kekurangan HP Poco M6 Plus yang Disematkan Chip Snapdragon Gen 2 AE

Mata pencaharian petani salak banyak dipilih warga desa karena didukung oleh keadaan alam berupa tanah yang subur, udara yang cukup sejuk, serta air bersih yang melimpah. Perkebunan salak dapat dijumpai di hampir seluruh wilayah desa.

“Desa Jerukagung telah mengembangkan produksi pasca panen dari salak yang berupa keripik salak, jenang salak, manisan salak (salacca), sari salak, serbuk biji salak dan lain lain. Produksi ini dilakukan oleh UMKM dari berbagai dusun di desa Jeruk Agung. Dengan melimpahnya buah salak dan produksi pasca panen dari salak, terdapat permasalahan dalam hal pemasaran, dimana petani tidak mempunyai akses keluar dalam menjual hasil produk mereka,” ungkap Beta Noranita.

Baca juga: Kunjungi Kodim Kendal, Danrem 073/Makutarama Beri Arahan Ini


Menurutnya, kegiatan ini merupakan implementasi nyata dari salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pengabdian kepada Masyarakat, yang didukung penuh oleh Undip pada tahun 2024.

''Para Dosen dan mahasiwa mengenalkan e-commerce kepada para petani salak, sehingga diharapkan para petani dapat memasarkan hasil produk pasca panen dari buah salak dengan lebih optimal,” tambahnya.

Kegiatan pengabdian ini meliputi pembuatan website e-commerce sampai dengan pemberian pelatihan untuk pengelolaan e-commerce. Website E - commerce dapat diakses pada URL : https://umkmjerukagung.com.

Sedangkan pelatihan pengelolaan ecommerce dilakukan selama 2 hari, yaitu tanggal 24 Juli 2024 sampai dengan tanggal 25 Juli 2024 bertempat di balai desa Jeruk Agung kecamatan Srumbung Kabupaten Magelang, dengan peserta pelaku UMKM desa Jeruk Agung, kurang lebih sekitar 40 orang.
Kepala Desa desa Jeruk Agung, Kecamatan Srumbung, kabupaten Magelang Tri Wartanta, menyambut baik kegiatan ini.


Dia menyampaikan bahwa kendala yang dihadapi oleh para petani salak dan pelaku UMKM produksi pengolahan buah salak pasca panen adalah memasarkan hasil produknya, yang selama ini hanya terbatas pada daerah Magelang dan sekitarnya, dan menerima pesanan juga hanya saat waktu-waktu tertentu, seperti lebaran dan akhir tahun. (Aji)