Helo Indonesia

Acak-Acak Aturan, Kepala Bappeda Jadi Ketua IKA Faperta Unila

Herman Batin Mangku - Nasional -> Peristiwa
2 jam 20 menit lalu
    Bagikan  
UNILA
Helo Lampung

UNILA - Mubes IKA Faperta Unila (Foto Ist)

LAMPUNG, HELOINDONESIA.COM -- Selain dinilai tak ligitimated dan carut marut, Musyawarah Besar ke-5 Fakultas Pertanian Universitas Lampung (Mubes V Faperta Unila) juga diduga mengacak-acak aturan untuk meloloskan Ketua Bappeda Lampung Elvira Umihani jadi ketua periode 2024-2027.

Menurut dua alumni IKA Faperta yang enggan disebutkan identitasnya, munculnya Elvira Umihani di luar dugaan mereka. Karena, dari angkatan mereka, 84-91 mengusulkan Catur Agus dan Krisna sebagai kandidat ketua.

"Soal dead lock itu hal lain," kata Almuheri Ali Paksi. Namun, pimpinan sidang tiba-tiba menuliskan nama Elvira Umihani dari Angkatan 91 sebagai calon ketua. "Kami kaget, prosesnya mendadak dan begitu cepat," ujarnya.

"Kenapa yang muncul nama Elvira yang tak ada dalam wacana range angkatan 84-91," tanya yang lain kepada Helo Indonesia, Minggu (28/7/2024).

Salah seorang yang mencalonkan diri, Revi Akmal Yudaputra mundur dari pencalonan karena melihat aneh adanya beberapa calon ketua masuk tim formatur yang memilih ketua IKA Faperta Unila. "Lebih baik mundur terhormat," ujarnya. 

Pandangan kritis lainnya datang dari Samsul Arifin, anggota Ikatan Faperta Unila '84. Menurut dia, Elvira dan para formatur yang memilihnya harus bisa membuktikan apakah dirinya anggota dan pernah menjadi pengurus IKA Faperta Unila.

ART Pasal 4 Huruf a, b & c, anggota IKA Faperta Unila, biasa maupun luar biasa, wajib membayar iuran. Lengkapnya:

Pasal 4 (ART) :
Setiap Anggota Biasa dan Luar Biasa berKEWAJIBAN :
a. Membayar uang iuran awal sebesar Rp 25.000,- (dua puluh lima ribu rupiah).
b. Iuran bulanan minimal Rp 10.000,- (sepuluh ribu rupiah) per Anggota.
c. Tata-cara penyetoran melalui rekening IKA FAPERTA UNILA yang ditentukan kemudian atau langsung kepada Bendahara Umum.

"Mana buktinya dijalankan dan digunakan untuk memfilter anggota yg nafsu jadi ketua umum," tandas kontraktor listrik yang juga berprofesi sebagai pengacara. Dia prihatin sarjana yang pintar dan terdidik mengelola organisasi seperti ini.

Anggota IKA Faperta Unila ada yang menilai Mubes IKA Faperta Unila tak ligitimated. "Carut marut," istilah Almuheri.

Izhal, "Banyak rintangan untuk mengungkapkan kebenaran, kalau sdh dilabeli dengan kepentingan sulit untuk mengungkapkan kejujuran, banyak orang-orang hebat di wag ini, tp pada mingkem."

Selain itu, laporan pertanggungjawaban (Lpj) kepengurusan sebelumnya tak jelas, baik soal kegiatan maupun keuangan walau kepengurusan sudah molor hingga tujuh tahun, tapi persiapan mubesnya terkesan asal-asalan.

"Mubes kemarin tingkat partisipasi dalam bentuk kehadiran rendah, diperparah tingkat keterwakilan 'stratified population' yang buruk," ujar Iskandar, alumni, di WAG Alumni Faperta Unila Lintas Generasi, Rabu (24/7/2024).

"Carut marut, asal selesai," kata Almuheri Ali Paksi dari Angkatan '85 menanggapi mubes yang diikutinya di Aula Faperta Unila, Minggu (21/7/2024).

Nizam dari angkatan '86 menambahkan, "Gua dengar hak suara diwakili formatur, kok bisa ya, legitimasinya dimana ya hak suara alumni/angkatan masa diwakili formatur?"

Ada juga yang menyesalkan kepanitiaan mubes. "Persiapan mubes yang hadir yang tua-tua dan manula saja sementara yang muda-muda gak ada yg muncul," ujar anggota IKA lainnya.

Samsul Arifin melihat mubes tak penetapan kourom suaranya. "Apa batasannya. Seandainya wakil dari range angkatan, tidak mencapai 50+1, seharusnya tak dilanjutkan," katanya. Masih banyak yang dikritisinya.

Anggota Ikatan Faperta Unila (IFU) 84 ini juga sudah diingatkan jauh-jauh hari, terutama perlunya merevisi ADART agar update, dapat mengakomodir aspirasi sekitar 40 angkatan.

"Sesuatu yang dibangun di atas platform yang salah, maka pada akhirnya akan salah semua. Mumpung belum terlanjur basah, masih bisa diperbaiki," kata Hariyadi THP 94.

Diurainya lebih lanjut, suatu produk hukum apabila tidak memenuhi syarat dan kriteria sesuai aturan / hukum yang lazim berlaku maka otomatis selamanya cacat aturan/hukum.

Menurut anggota IKA Faperta Unila yang tak mau disebutkan identitasnya, seharusnya dipendingnya mubes hingga satu periode (3 tahun) jadi ajang untuk berbenah diri sekaligus mengangkat isu strategis yang menjadi POV pengurus dan panitia mubes.

Seperti, kata anggota yang baru pensiun ini, pemutakhiran AD/ART yang dimulai dari penyusunan draf hingga pengesahan, pemutakhiran data keanggotaan yang kelak akan bermuara pada hak dan keterwakilan suara anggota.

Lebih lanjut soal draft ratib mubes yang seharusnya telah dipersiapkan dengan matang serta isu yang tak kalah krusial adalah soal bagaimana mekanisme pemilihan ketua umum telah terencana dan tersusun secata matang sejak jauh-jauh hari. (HBM)


 -