Helo Indonesia

Bedah Buku Karya Prof Komaruddin Hidayat, Rektor USM: Beliau Akademisi yang Tetap Santri

2 jam 23 menit lalu
    Bagikan  
Bedah Buku  Karya Prof Komaruddin Hidayat,  Rektor USM: Beliau Akademisi yang Tetap Santri

Rektor USM Supari (berpeci) saat bersama pembina dan pengurus Yayasan Alumni Undip dalam acara bedah buku karya Prof Komaruddin Hidayat

SEMARANG. HELOINDONESIA.COM - ''Sosok Prof Komaruddin adalah akademisi yang tetap santri, cendekiawan, senior citizen yang nasionalis, sekaligus religius. Beliau menjadi salah satu teladan dan role model pendidik di negeri ini,''

Hal itu diungkapkan Rektor USM, Dr Supari ST MT dalam Bedah Buku "Jalan Pulang : Seni Mengelola Takdir" karya Prof Dr Komaruddin Hidayat MA PhD yang berlangsung di Auditorium IrWidjatmoko (USM) pada Jumat 26 Juli 2024.

Menurut Supari, ada dua hal yang menjadi catatan pada buku Jalan Pulang : Seni Mengelola Takdir yaitu setiap individu percaya takdir dan memiliki pilihan sejak awal terkait padangan masa depan.

Baca juga: Prof Sudharto: Siapa yang Malas akan Tergilas, Siapa yang Berjalan Tegap Pasti sampai Tujuan

''Saya membayangkan Mas Komaruddin melihat dengan jelas masa depannya akan gemilang di Jakarta, bukan ikut teman-temannya ke pulau lain. Paling tidak itu pilihan beliau. Beliau telah mengubah kekhawatiran dan ketakutan menjadi motivasi dan mewujudkan impiannya. Beliau tahu bahwa waktunya terbatas, maka harus diisi dengan hal-hal yang bermakna, untuk mencapai impiannya,'' ungkapnya.

''Sejalan dengan tekad USM menjadi universitas yang unggul, USM adalah jembatan masa depan Anda. Dengan HATI, USM membangun negeri. Saya sebagai Rektor berharap akan muncul orang-orang yang akan mengikuti prestasi dan sosok seperti beliau dari anak muda yang ada di USM, baik mahasiswa maupun dosen yang mempunyai potensi untuk berkembang ke masa depan,'' tambahya.

Kegiatan tersebut menghadirkan pembahas bersama dengan Ketua Pembina Yayasan Alumni Undip, Prof Sudharto P. Hadi MES PhD, Rektor Undip, Prof Dr Suharnomo SE MSi, dosen UIN Walisongo Semarang Dr KH Muhammad In'amuzzahidin MAg, serta Presiden BEM USM, Asura Firay. Kegiatan dipandu moderator dosen USM, Dr Drs Daryono MSi.

Baca juga: Himalika USM Beri Pelatihan Jurnalistik kepada Siswa SMKN 4 Semarang

Kegiatan dihadiri antara lain mantan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Ristek Dikti), Prof. H. Muhammad Nasir, Ph.D., Ketua Pembina Yayasan Alumni Undip Prof Sudharto P Hadi MES PhD, Anggota Pembina Yayasan Alumni Undip Ir Soeharsojo IPU, Ketua Pengurus Yayasan Alumni Undip, Prof Dr Ir Kesi Widjajanti SE MM, pengurus DPD IKA Undip Daerah Khusus Jakarta.

Selanjutnya Wakil Rektor I USM Prof Dr Ir Sri Budi Wahjuningsih MP, Wakil Rektor II USM Dr Titin Winarti SKom MM, Wakil Rektor III USM Dr Muhammad Junaidi SHI MH, Ketua Senat USM Prod Dr Hardani Widhiastuti MM Psikolog, dan Sekretaris Universitas Dr Abdul Karim SE MSi.

Capai Kesuksesan

Buku yang ditulis oleh pria kelahiran di Muntilan, Magelang, Jawa Tengah, pada 18 Oktober 1953 itu berisi autobiografi perjalanannya dalam menghadapi tantangan dan mencapai kesuksesan dengan nekat pergi ke Jakarta pada 1974 tanpa permisi dengan orang tuanya, sementara senior hingga tetangganya transmigran ke luar pulau sebab hopeless pada keadaan inflasi masa itu.

Baca juga: Nana Ingin Pasar Jongke Mampu Tumbuhkan Ekonomi Masyarakat Solo

''Dan ketika sampai di sana, saya merasakan bahwa ada 1001 pintu sukses terbuka di Jakarta. Saya juga merasa jika bisa menaklukan Jakarta, mengapa tidak bisa untuk keliling di negara lain, dan saya sudah mengunjungi 55 negara. Saya mencintai novel petualangan, saya merasakan bahwa hidup mengasikkan ketika diisi berbagai tantangan,'' kata Prof. Komaruddin.

Selama perjalanannya, Prof Komaruddin mencapai kesuksesan dangan pernah menjabat sebagai Rektor Rektor Universitas Islam Internasional Indonesia, Rektor UIN Jakarta, Ketua Panitia Pengawas Pemilu 2004, Guru Besar Filsafat Agama Universitas Islam Negeri Yarif Hidayatullah Jakarta, hingga telah menciptakan beberapa karya tulis buku.

''Sejak di pesantren saya diajari, pangkal kesuksesan adalah percaya diri. Waktu itu saya tidak merasa pintar, tapi kiai saya bilang, kamu harus cinta ilmu dan jaga integritas, maka kamu tidak usah khawatir hidup di mana saja. Kepada anak muda, ayolah Anda ukir masa depan dan ciptakan takdir Anda, karena secara umum, kita bisa mengelola takdir dengan pelajari sebab akibatnya dalam hidup,'' terangnya.

Ketua Pembina Yayasan Alumni Undip, Prof Sudharto P Hadi menilai buku autobiografi Prof Komaruddin mengalir, lugas, dan jujur.

''Biasanya biografi ditulis orang lain yang merupakan kompilasi dari pesan kesan pandangan dari kolega, atasan, bawahan ditulis dalam buku. Tapi ini ditulis oleh diri sendiri. Salah satu risiko menulis biografi diri sendiri itu melenceng. Tapi dengan tulisan yang lugas, jujur, itu dalam pandangan saya, unsur melenceng itu jadi kecil,'' tandasnya.

Baca juga: Grebeg Sura dan Ruwat Bumi Desa Selakambang Purbalingga Dihelat Penuh Rasa Syukur

Menurutnya, ada 3 pelajaran yang bisa dipelajari yaitu siapa yang malas akan tergilas, siapa yang melangkah berjalan tegap pasti sampai tujuan. Lalu pengakuan bahwa keberhasilan penulis karena bekal yang diperoleh selama menjadi aktivis.

''Saya kira soft skill itu penting sekali. Yang ketiga adalah jadi transformasi dari cara berpikir yang doktriner menjadi cara berpikir pluraris, yang egaliter menghargai pandangan orang karena pergaulan beliau dengan senior-seniornya. Buku ini menurut saya mewakili pribadi Mas Komar yang out of the box, tidak mengikuti pakem,'' ujar mantan rektor Undip itu. (Aji)