Helo Indonesia

Pemprov Lampung Mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah, Penanggulangan Tuberculosis dan Polio

Nabila Putri - Nasional -> Peristiwa
Senin, 8 Juli 2024 13:23
    Bagikan  
Pemprov Lampung Mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah, Penanggulangan Tuberculosis dan Polio

Pemprov ikuti rakor inflasi daerah

LAMPUNG, HELOINDONESIA.COM - Sekretaris Daerah Provinsi Lampung Fahrizal Darminto mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah yang dirangkai dengan rapat penanggulangan Tuberculosis dan Polio secara virtual, di Ruang Command Center lt.II Dinas Kominfotik Provinsi Lampung, Senin (08/07/2024).

Rakor dipimpin oleh Plt. Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Tomsi Tohir, yang dalam kesempatan tersebut mengungkapkan bahwa saat ini mayoritas daerah di Indonesia sudah dapat menangani inflasi dengan baik.

"Sudah banyak mayoritas daerah-daerah yang bisa mengendalikan dengan baik, namun ada daerah-daerah yang juga mungkin sudah berupaya tetapi ada kendala-kendala lain, kami berharap bisa memaksimalkan," ungkapnya.

Tomsi Tohir menegaskan bahwa diperlukan kesungguhan dalam menangani inflasi.

"Dari materi-materi yang kita selalu bahas setiap minggu, ini bukan sesuatu hal yang sulit, tetapi perlu sungguh-sungguh dan terus menerus kita memantaunya," lanjutnya.

Kepada daerah yang angka inflasinya masih tinggi, Tomsi Tohir berharap dapat melakukan upaya dalam mengendalikan inflasi di daerahnya masing-masing.

"10 Provinsi yang tertinggi di pagi hari ini, kami berharap bahwa gubernur bisa berupaya mengumpulkan lagi kabupaten kota terutama yang masih sangat tinggi sehingga bisa mengambil langkah-langkah terus yang terbaik untuk menurunkan juga menjadi akumulatif terhadap provinsi masing-masing," harapnya.

Sementara itu, Plh. Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa, M. Habibullah mengungkapkan bahwa saat ini inflasi nasional mengalami deflasi -0,08%>

"Inflasi Juni, seperti minggu lalu itu terjadi deflasi -0,08% kalau kita lihat inflasi tahunan itu terjadi deflasi 2,51% demikian juga inflasi year to date 1,07%," jelasnya.

M. Habibullah juga mengungkapkan bahwa sepanjang periode 2020-2024, secara bulanan komponen harga bergejolak relatif lebih sering mengalami inflasi dibandingkan deflasi.(diskominfotik)