Helo Indonesia

Gerakan Sekolah Sehat Meningkatkan Derajat Kesehatan Pelajar di Semarang

Sabtu, 13 Juli 2024 22:20
    Bagikan  
Gerakan Sekolah Sehat Meningkatkan Derajat Kesehatan Pelajar di Semarang

PENDIDIKAN: Kepala Dinas Pendidikan Bambang Pramusinto melaunching Gerakan Sekolah Sehat di Kota Semarang. Foto: Dok

SEMARANG, HELOINDONESIA.COM -Satu lagi inovasi program di sektor pendidikan dilakukan oleh Pemerintah kota (Pemkot) Semarang. Program Gerakan Sekolah Sehat, sebuah proyek yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan para pelajar Kota Semarang.

Launching Gerakan Sekolah Sehat dilakukan di TK Negeri Pedurungan, Kota Semarang, Kamis (11/7/2024). Peluncuran program tersebut dilakukan Kepala Dinas Pendidikan Bambang Pramusinto mewakili Wali Kota Hevearita Gunaryanti Rahayu.

"Gerakan Sekolah Sehat (GSS) ini merupakan inisiatif penting guna meningkatkan derajat kesehatan peserta didik dan lingkungan satuan pendidikan. Harapannya, kita dapat menciptakan lingkungan sekolah yang bersih, sehat, dan nyaman bagi seluruh warga sekolah," kata Bambang Pramusinto membacakan sambutan Wali Kota Semarang.

Masih dalam sambutan tertulisnya, Mbak Ita, sapaan akrab wali kota mengungkapkan, pihaknya dalam beberapa waktu terakhir melihat adanya peningkatan kasus diabetes hingga ginjal pada anak yang disebabkan oleh pola hidup tidak sehat, termasuk konsumsi gula berlebih, makanan ultra-proses, kemasan, dan cepat saji.

Pola Makan

Kondisi ini menjadi pengingat dan pendorong bagi semua pihak untuk kembali pada pola makan seimbang, menjaga higienitas, serta mengurangi konsumsi makanan tidak sehat. "Termasuk melalui GSS ini harapannya dapat mengedukasi dan menanamkan pola hidup sehat sejak dini kepada para siswa, siswi, keluarga dan lingkungan sekolah," sebut Mbak Ita.

Sebagai pilot project program tersebut, TK Negeri Pedurungan ditunjuk menjadi sekolah pelopor penerapan Gerakan Sekolah Sehat. Tidak hanya untuk level kota, TK Negeri Pedurungan juga menjadi sekolah percontohan yang mengimplementasikan pola hidup sehat tingkat Provinsi Jawa Tengah.

"Melalui GSS ini, kita tanamkan nilai hidup sehat sejak dini kepada generasi penerus yang akan menjadi pilar kemajuan Indonesia mendatang," tambah Bambang Pramusinto

Bambang menjelaskan ada lima pilar yang menjadi perhatian pemerintah dalam penerapan Sekolah Sehat. Yakni Sehat Bergizi, Sehat Fisik, Sehat Imunisasi, Sehat Jiwa dan Sehat Lingkungan.

Edukasi

"Yang namanya kecerdasan, sehat mental, fisik dan lain-lain ini kan harus dibentuk dari kecil, Saat ini kan banyak anak yang over gula, nah ini mulai diedukasi supaya nanti mereka bisa menjadi terbiasa untuk pola hidup sehat, dan nanti ketika ke depannya mereka dewasa bisa menjadi manusia yang sehat, terbiasa dengan pola makan sehat," beber dia.

Terkait penerapan dari lima pilar tersebut, Bambang mengaku Dinas Pendidikan tidak bisa berdiri sendiri. Ia mencontohkan lokasi TK Negeri Pedurungan yang berdekatan dengan Tempat Pembuangan Sampah (TPS).

Untuk menciptakan pilar Sehat Lingkungan di sekolah tersebut, dibutuhkan peran dari stakeholder terkait seperti kelurahan, kecamatan hingga Dinas Lingkungan Hidup. Melalui kerja barang ini maka dampak keberadaan TPS bisa diminimalisir, diharapkan tidak sampai mengganggu aktivitas belajar mengajar.

"Modelnya ada di TK Negeri Pedurungan, nanti bisa direplikasi ke sekolah-sekolah lain, baik SD maupun SMP. Harapannya, tahun ini bisa sebanyak-banyaknya (sekolah menerapkan GSS). Sebenarnya sudah ada embrio, seperti di SD dan SMP, sudah ada embrio Sekolah Sehat, nanti tinggal diimprovisasi," pungkas dia. (ADE)