Helo Indonesia

Usai Viral, Akhirnya Mbak Ita Sambangi Vita Azahra yang Tertolak PPDB SMA Semarang

Sabtu, 13 Juli 2024 09:55
    Bagikan  
Usai Viral, Akhirnya Mbak Ita Sambangi Vita Azahra yang Tertolak PPDB SMA Semarang

ANAK ASUH: Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu saat mendatangi rumah keluarga Vita Azahra, disalami Warsito ayah kandung Vita. Foto: Dok

SEMARANG, HELOINDONESIA.COM -Akhirnya, Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu menyambangi rumah Vita Azahra, siswi yang tertolak PPDB SMA 2024 jalur afirmasi, Jumat (12/7/2024).  Mbak Ita, panggilan akrabnya, juga menjadikan Vita Azahra sebagai anak asuhnya.

Di rumah kontrakan sederhana tersebut, Mbak Ita itu disambut oleh kedua orang tua Vita, Warsito (39) dan Uminiya (42). Rumah kontrakan tersebut terletaak di Jalan Gondang Raya 17, Kelurahan Tembalang, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang

Rumah sewa keluarga kecil yang sempit tersebut menjadi saksi, Mbak Ita memastikan pendidikan Vita Azahra ditanggung pemerintah, baik Provinsi Jawa Tengah (Jateng) maupun Kota Semarang. "Saya mewakili Pemerintah Kota Semarang dan pribadi mengangkat Vita menjadi anak asuh saya lewat program Gerbang Harapan," kata Mbak Ita.

Lewat program itu, Mbak Ita kini telah menjadi orang tua asuh dari dua anak. Satu anak perempuan dari Papua yang masih duduk di bangku sekolah dasar, dan Vita yang akan menempuh pendidikan di SMA Mardisiswa Semarang.

Putus Sekolah

Dia menjelaskan Gerbang Harapan atau Gerakan Bersama Orang Tua Asuh untuk Pengembangan Hari Masa Depan merupakan program untuk menekan angka putus sekolah. Masyarakat Kota Semarang yang berkecukupan diajak menjadi orang tua asuh bagi anak kurang mampu. Sementara ini, Gerbang Harapan berfokus pada pemenuhan kebutuhan penunjang sekolah seperti seragam, buku-buku, hingga alat tulis siswa-siswi dan uang saku.

Kendati begitu, Mbak Ita menjelaskan pembiayaan sekolah remaja putri yang sudah ditanggung Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) itu juga menjadi perhatiannya. Pihaknya akan berkomunikasi dengan Penjabat (Pj) Gubernur Jateng Nana Sudjana mengenai pembiayaan uang gedung, hingga sumbangan pembinaan pendidikan (SPP).

"Nanti kita sinergi, dan kolaborasi mungkin kalau Pemprov Jateng soal SPP, kami nanti uang bulanannya, tetapi kalau Pemprov bilang diambil alih Kota Semarang, maka kami akan ambil alih," katanya.

Termasuk ke depan, Mbak Ita akan melakukan komunikasi intens terkait upaya menekan angka putus sekolah dengan Pemprov Jateng. "Mungkin di luar sana masih ada Vita-Vita lainnya yang harus ditangani dengan kolaborasi," pungkasnya.

Perhatian

Sementara itu, Warsito, ayah dari Vita Azahra mengaku bersyukur putri semata wayangnya kini mendapat perhatian dari orang nomor satu di Kota Semarang. "Terima kasih Ibu wali kota Semarang yang sangat luar biasa pada Jumat berkah ini, semoga semua diberikan kesehatan dan keridaan Allah SWT karena membantu kami yang membutuhkan," katanya.

Sebelumnya diberitakan, seorang calon siswi bernama Vita Azahra di Kota Semarang terancam tak bisa sekolah lewat jalur afirmasi lantaran terkendala data terpadu kesejahteraan sosial atau DTKS Kementerian Sosial. Kedua orang tuanya, Warsito (39) dan Uminiya (42) hanya bekerja sebagai tukang pijat di rumah kontrakan kecil di Jalan Gondang Raya Tembalang.

Seharusnya, dengan kondisi keluarga Vita Azahra masuk kategori P1 (miskin ekstrem), tetapi pada DTKS Kementerian Sosial tercatat sebagai P4 (rentan miskin). Kriteria yang masuk dalam sistem PPDB 2024 pada jalur afirmasi hanya tiga yaitu, P1 (miskin ekstrem), P2 (sangat miskin), dan P3 (miskin). Karena itulah yang membuat Vita Azahra gagal mendaftar PPDB. (ADE)