HELOINDONESIA.COM - Media sosial kembali dihebohkan dengan jejak digital Menkominfo Budi Arie Setiadi yang diduga pernah mengunggah foto tak senonoh di akun Facebook-nya pada tahun 2011 silam.
Dugaan ini mencuat setelah seorang pengguna X (sebelumnya Twitter) dengan akun @MartoArt membongkar dan membagikan tangkapan layar dari laman Facebook yang diduga milik Budi Arie Setiadi.
Dalam unggahan @MartoArt, terlihat empat foto tangkapan layar yang menunjukkan bahwa pemilik akun Facebook Budi Arie Setiadi berulang kali mengunggah foto-foto tak senonoh.
Tiga dari empat foto tersebut menampilkan area privat perempuan, sementara satu foto lainnya terkait dengan istri muda.
Salah satu foto menunjukkan pemilik akun menuliskan status, "Garuda di dadamu lebih okay." Selain itu, terkait dengan istri muda, terdapat status lain yang berbunyi, "Dilema laki-laki ketika pulang kerja."
Cuitan @MartoArt ini langsung mendapat banyak respons dari pengguna X lainnya.
Beberapa di antaranya menyindir dan mengkritik Budi Arie Setiadi. "@pranatabcd_b" menulis, "Lupa membersihkan jejak digital masa muda," sementara "@Alberto06Fans" menyebut, "Mentang-mentang udah mau selesai masa periodenya, bener-bener cuma bagi jatah doang."
Baca juga: VIRAL Data Pelamar Kerja Diduga Dipakai HRD untuk Pinjol Rp10 Juta, Korban Disuruh Tutup Mulut
Budie Ari Didesak Mundur
Desakan agar Budi Arie Setiadi mundur dari jabatannya sebagai Menkominfo semakin kuat setelah Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) yang dikelolanya lumpuh akibat serangan hacker, yang mengakibatkan keamanan data nasional terancam.
Kondisi ini membuat publik semakin ragu terhadap keseriusan pemerintah dalam menjaga data-data warga negaranya. Bahkan, media internasional turut memberitakan hal ini, dengan media Singapura, CNA, melabeli Budi Arie sebagai "Menteri Giveaway."
Desakan publik agar Budi Arie Setiadi mundur terus menguat, dan jejak digital masa lalunya yang baru saja mencuat semakin memperburuk citranya di mata masyarakat.
Sementara itu, respons resmi dari Budi Arie Setiadi mengenai tuduhan ini belum ada, dan kasus ini masih terus menjadi perhatian publik.
