LAMPUNG, HELOINDONESIA-COM -- Alih-alih mendengar keluhan warga air tak lancar, petugas Perumda Way Rilau berbalik mempertanyakan tunggakan tagihan pembayaran bahkan ancaman akan diputus di Kampung Sinar Laut, Kotakarang, Raya, Telukbetung Timur, Kota Bandarlampung.
Menurut beberapa warga, mereka bersedia nengangsurnya. Mereka ada yang pernah ingin mengangsur tunggakan, tapi ditolak Perumda Way Rilau. "Kalau tidak bayar lunas mau diputus," kata Hartati (44), Senin (27/5/2024).
Warga lainnya pernah mau mengangsur Rp 500 ribu dari tunggakan Rp 5 juta, tapi ditolak petugas Perumda Way Rilau. Alasannya, warga harus bayar setengahnya, Rp2,5 juta. "Karena tidak memiliki uang sebanyak itu, saya balik kerumah," katanya.
Akhirnya, tunggakan warga makin membengkak. Hartati dan kawan-kawan berharap ada kelonggaran biaya untuk melunasi tunggakan ke pihak Perumda Way Rilau.
Bagi warga Gang Tangkur RT 07, Lingkungan 1, air bersih dari Perumda Way Rilau menjadi sumber utama kebutuhan air bersih warga yang bermukim di bibir pantai tersebut.
Apalagi sekarang air laut lagi pasang, dan cuaca juga tidak menentu, jadi gimana mau melunasi, hasil tangkapan ikan aja tidak sesuai harapan,"tandasnya.
Salah satu warga, Hartati mengaku sudah lama menjadi pelanggan Perumda Way Rilau, sejak wali kotanya Herman HN.
Pada saat itu, katanya, Herman HN membantu air bersih warga yang berpenghasilan rendah dengan tak dipungut biaya pemasangan alias gratis. (Hajim)
-
