Helo Indonesia

Kaldera 3 Kali Erupsi Setelah 91 Tahun di Suoh, Muntah Lahar dan Pasir

Herman Batin Mangku - Nasional -> Peristiwa
Jumat, 24 Mei 2024 17:54
    Bagikan  
ERUPSI
Helo Lampung

ERUPSI - Petugas yang langsung turun memastikan kondisi terakhir, yakni Sidik (polri), Andi (TNI), Hery (unsur pemerintah kecamatan suoh) (Foto Ist/Helo)

LAMPUNG, HELOINDONESIA.COM -- Kawah Nirwana atau Nirwana Keramikan erupsi pertama kali sejak tahun 1933 di Suoh, Kabupaten Lampung Barat, Jumat (24/5/2024), pukul 08.30-09.00 WIB. Siangnya, erupsi kaldera gunung api aktif itu kembali normal.

Erupsi pertama mengeluarkan pasir, kedua mengeluarkan lahar, dan terakhir asap tebal berwarna hitam pekat, begitu rilis yang dikirim Pj Bupati Lampung Barat Nukman ke Whatsapp Grup Teman Oking, pukul 17.18 WIB.

Rilis tersebut dikeluarkan Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, Ph.D. yang juga dipublikasi ke Facebook @InfoBencanaBNPB, Twitter @BNPB_Indonesia Instagram @bnpb_indonesia, dan Youtube : BNPB Indonesia.

Menurut catatan, erupsi Kawah Nirwana tersebut merupakan fenomena yang pertama kalinya terjadi setelah 91 tahun terakhir atau pada 1933. Kawah tersebut merupakan kaldera gunungapi aktif seluas 128 kilometer persegi.

Erupsi tersebut turut membuat panik masyarakat sekitar termasuk wisatawan yang datang. Beruntung tidak ada korban jiwa atas fenomena tersebut dan saat ini kondisi mulai kondusif di kawasan wisata geothermal.

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lampung Barat bersama unsur TNI dan Polri mengimbau masyarakat maupun wisatawan untuk tidak mendekati kawah, tetap tenang dan meningkatkan kewaspadaanya.

Sebab, kawasan yang disebut mirip dengan _Yellowstone_ di Amerika Serikat itu mengalami peningkatan suhu dan kemunculan batu kerikil kecil pascaerupsi sehingga dikhawatirkan dapat berpotensi terjadi erupsi susulan.

Saat ini tim-tim ahli terkait tengah menyelidiki atas fenomena erupsi tersebut. Hasil perkembangan analisa maupun kondisi terbaru pascaerupsi di lapangan akan disampaikan kedepannya. (HBM)





 -