LAMPUNG, HELOINDONESIA.COM -- Hujan intensitas tinggi dari kawasan Register 19 Tahura Wan Abdurahman telah menjadi masalah besar bagi Kota Bandarlampung (Balam). Kota ini mulai sering terkena banjir bandang dari kawasan pegunungan Kabupaten Pesawaran tersebut.
Ada dua kawasan yang terdampak, yakni kawasan Kecamatan Telukbetung Selatan dan Telukbetung Barat serta yang paling parah banjir bandang ke arah kawasan Kecamatan Kemiling lalu lari ke Rajabasa hingga Sukarame.
Ada kesamaan pandangan dari Wali Kota Bandarlampung Eva Dwiana dan Bakal Calon Gubernur Lampung Umar Ahmad. Mereka sama-sama berpendapat selain intensitas hujan yang tinggi, perlu reboisasi kawasan hulunya.
Umar Ahmad yang juga mencintai pelestarian lingkungan hidup mengatakan hal itu pada acara Halal Bihalal 1445 H Motor Antique Club Indonesia (MACI) Lampung di kediamannya, Jl. Nusa Indah 28 A, Rawalaut, Kota Bandarlampung, Sabtu (20/4/2024).
Menurut Mantan Bupati Tulangbawang Barat (Tubaba) itu, penanggulangan banjir jangan hanya menjadi tugas Pemkot Bandarlampung saja tapi juga masyarakat. "Masyarakat mesti peduli dengan kebersihan lingkungan," katanya.
Wali Kota Eva Dwiana sering mengungkapkan munculnya banjir bandang dari kawasan Register 19 tersebut akhir-akhir ini. "Di Bandarlampung, mulai sering muncul banjir bandang dari kawasan tersebut," katanya kepada Helo Indonesia.
Langkah awal, untuk kawasan Kecamatan Kemiling lalu lari ke Rajabasa hingga Sukarame, Pemkot Bandarlampung telah menggelontorkan sedikitnya Rp3 miliar buat perbaikan 14 tanggul sungai untuk mengurangi banjir ke kawasan permukiman warga.
Di kawasan Telukbetung Selatan dan Telukbetung Barat, Pemkot Bandarlampung membangun tanggul buat mengalihkan banjir bandang dari kawasan Register 19 masuk ke sungai besar di Umbul Kunci, Kelurahan Sukamaju, Telukbetung Barat. (Praphty)
-