bjb Kredit Kepemilikan Rumah
Helo Indonesia

Ironis, Produk Melimpah, Madu Lampung Belum Diakui Pasar Dunia

Helo Lampung - Nasional -> Peristiwa
Kamis, 2 Maret 2023 14:23
    Bagikan  
Ironis, Produk Melimpah, Madu Lampung Belum Diakui Pasar Dunia

Narasumber dan para petani lebah madu (HBM)

LAMPUNG, HELOINDONESIA.COM -- Pemerintah terus menggalakkan budi daya madu dan masyarakat pedesaan, termasuk Lampung, banyak yang kemudian memproduksi madu. Ironisnya, hasilnya belum diakui pasar dunia yang harganya luar biasa.

"Sungguh ironis, negara kita produsen madu yang cukup besar dengan dukungan alam yang mumpuni tapi tidak tercatat sebagai produsen madu dunia," kata Dr. Saladin Uttunggadewa dari P2MS-ITB kepada "Helo Indonesia Lampung".

Penyebabnya sederhana, produksi petani Indonesia belum tersertifikasi sesuai standar SNI. "Standar NSI ini yang jadi patokan diakui pasar internasional," kata Direktur Lembaga Konservasi LK21 Edy Karizal.

"Harga madu pasar dunia untuk 250 ml jenis trigona itama harganya mencapai Rp5 juta di pasar internasional," kata Edwin Hadiana, pembina Komunitas Peternak Lebah Trigona Priangan.

Di Lampung, harga madu sebanyak itu maksimal Rp150 ribu. "Ini merupakan peluang pasar besar bagi petani," kata Mutado dari Kelompok Tani Hutan (KTH) Laskar Wana Triguna dari Kabupaten Lampung Timur.

Hal ini terungkap pada "Pelatihan Pemanfaatan Raw Propolis Lebah Trigona Laeviceps" di Villa Pemancingan Raja, Jl. M. Azizi, Sabah Balau, Tanjungbintang, Kabupaten
Lampung Selatan, Kamis (2/3/2023).

Penyelenggara kegiatan Pusat Pemodelan Matematika Institut Teknologi Bandung (P2MS?ITB) dan 
Lembaga Konservasi 21 Lampung dengan peserta beberapa kelompok peternak lebah trigona dari Kota Metro, Lampung Timur, Tanggamus, dan Lampung Tengah.

Mereka antara lain Kelompok Tani Tapak Liman Lampung, KTH Teuweul Lestari, KTH Bina Lestari, KTH Trigona Ghayo, Koperasi Pemasaran Satgas Sahabat Satwa, KTH Lantana, Bee Eight Farm  Metro, Omah Tawon Mataram. (HBM)