Helo Indonesia

Kepala BNPB Apresiasi Penanganan Banjir di Kota Semarang

Senin, 18 Maret 2024 05:48
    Bagikan  
Kepala BNPB Apresiasi Penanganan Banjir di Kota Semarang

Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto didampingi Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu meninjau banjir di Kelurahan Trimulyo, Kecamatan Genuk

SEMARANG, HELOINDONESIA.COM - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto memuji penanganan banjir di Kota Semarang.

Hal itu disampaikan setelah meninjau banjir di Kelurahan Trimulyo, Kecamatan Genuk didampingi Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, Minggu 17 Maret 2024.

Dalam kesempatan itu, Letjen Suharyanto menyampaikan jika titik-titik banjir di sejumlah wilayah Kota Semarang sudah surut. Hanya saja memang di Trimulyo masih tergenang banjir namun sudah berangsur surut.

“Kita barusan meninjau daerah Semarang yaitu di Trimulyo, tinggal satu titik lagi,” ujarnya.

Baca juga: Di Bukber Komeng Senator Terpilih Tanya ke Ketua DPD RI, Apa Bedanya Sistem Indonesia dan Amerika

Ia menyebut kebutuhan warga yang mengungsi juga sudah dipenuhi oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang. Mulai dari kesehatan, makanan hingga air bersih. Dirinya pun juga mengapresiasi keberadaan dapur umum yang aktif menyediakan kebutuhan warga.

“Ada beberapa pengungsi tadi, bertahan di rumah masing-masing dan sebagian juga ada di mesjid. Tadi kita sudah cek kepada para pengungsi, Alhamdulillah kebutuhan dasar mereka terpenuhi karena Pemkot Semarang juga aktif menggelar dapur umum, jadi untuk masyarakat yang sedang berpuasa, terjamin lah kebutuhan sahur dengan buka puasanya,” terangnya.

“Jadi memang Semarang sudah relatif baik untuk tanggap daruratnya, kita lihat pengungsi juga rata-rata terpenuhi,” lanjutnya.

Pihaknya pun juga membawa bantuan untuk warga yang terdampak banjir. Di sisi lain, dirinya berpesan agar penanganan banjir yang sudah baik ini bisa terus dilanjutkan.

Baca juga: Jonatan Christie Sabet Gelar All England 2024! Ini Daftar Juara Tunggal Putra dalam 10 Tahun Terakhir

“Termasuk juga untuk Pemda, kebutuhannya apa, untuk dapur umum juga mobilnya kita berikan lagi, termasuk pompa portabel. Artinya, saat tanggap darurat ini, untuk Semarang secara berangsur bisa terkendali dengan baik, khususnya penanganan pengungsi karena pengungsi juga tidak banyak, rata-rata bertahan di rumah,” paparnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan jika wilayah Trimulyo memang lebih rendah dari Sungai Kali Babon. Artinya penanganan banjir memang sangat membutuhkan bantuan pompa tambahan.

“Sekarang kita di tempat lokasi pompa. Jadi, ini daerah Trimulyo ini lebih rendah dari sungai, tentu kalau dibiarkan tidak mungkin airnya keluar sendiri. Ini digelar pompa, dipompa airnya, dari PUPR juga mengeluarkan beberapa pompa untuk memompa air dari perumahan ke sungai,” bebernya.

Bakal Intens

Sementara itu, Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu memastikan jika pihaknya bakal intens dalam penanganan banjir di Trimulyo. Pihaknya pun juga sudah merencanakan penanganan paska banjir.

“Kami sudah instruksikan kepada teman-teman, mendapatkan pencerahan terkait anggaran untuk rehab, perbaikan rumah, relokasi, di mana tanah bisa milik pemkot, anggaran untuk rumahnya dari BNPB. Kemudian, yang pasti posko kesehatan, kemarin kami sudah minta kepala dinas kesehatan untuk paska banjir ini kan ada penyakit kulit, diare, lepto, ini yang perlu diwaspadai,” bebernya.

Baca juga: Habis Nonton Film India, Mahfud MD Cerita Tentang Penjahat dan Polisi Sama-sama Perusak Negara

“Kemudian juga, rehab atau penanganan sekolah-sekolah karena saat ini ada beberapa di Trimulyo, Genuk yang masih sedikit terendam banjir. Termasuk juga damkar, karena biasanya kalau setelah banjir, rumah kotor, lumpur, dan sebagainya. Jadi, SOP penanganan paska banjir sudah bisa dilakukan,” ucap Mbak Ita, sapaan akrabnya.

Dirinya pun juga menjelaskan jika titik-titik banjir sudah surut. Seperti di Rusunawa Kaligawe dan sekitarnya. “Wilayah tergenang tinggal Trimulyo. Yang lainnya sudah susut, termasuk yang di Kaligawe, rusun juga sudah kering, hanya tinggal Jalan Kaligawe dan RSI Sultan Agung yang genangannya biasanya tinggi,” tuturnya.

Ke depan, pihaknya juga sudah berencana untuk menormalisasi Kali Tenggang. Ia juga sudah melakukan koordinasi dengan PUPR dan diharapkan di pertengahan tahun sudah terealisasi. (Aji)