LAMPUNG, HELOINDONESIA.COM -- Anggota Komisi V DPRD Lampung Deni Ribowo yang selama ini peduli kesehatan rakyat menyatakan sangat prihatin atas adanya warga yang menganiaya seorang dokter puskesmas.
Pemilik beberapa mobil ambulan untuk melayani gratis warga yang sakit itu berpendapat para pelaku penganiayaan harus diberi sanksi berat agar tak terulang lagi kejadian yang sangat memalukan seperti ini.
Dia minta aparat penegak hukum menindak tegas para pelaku. "Para pelaku tidak menghargai profesi dokter," kata Deni dalam relis yang diterima "Helo Indonesia Lampung", Selasa, (25/4/2023).
Menurutnya, tenaga medis tidak boleh dikeroyok seperti itu karena tugasnya sangat mulia, membantu orang yang sedang sakit, mereka juga telah disumpah untuk bisa menyelamatkan pasiennya, dll.
Apalagi, Lampung masih kekurangan dokter di sejumlah puskesmas, ujar Deni. Dia bersyukur kedua pelakunya telah ditangkap Tim Khusus Anti Bandit (Tekab) 308 Presisi Polres Lambar Polda Lampung.
Pelaku penganiayaan Adi Wirahman (32) dan Misran Hadi (41), warga Kota Bandarlampung datang ke Puskesmas Fajar Bula, Kecamatan Way Tenong (Lambar) dengan keluhan nyeri ulu hati, Sabtu (22/04/2023), pukul 05.00 WIB,
Karena merasa pengobatannya tak berhasil, Misran Hadi mengatakan apa yang terjadi spontan menyeret, mencekik dan membanting dokter Carel ke lantai yang dibantu oleh adiknya (AW).
Kasat Reskrim Polres Lampung Barat Iptu Juherdi menjelaskan bahwa kedua pelaku diduga telah melakukan tindak pidana Penganiayaan sebagaimana dimaksud Pasal 170 jo 351 KUHPidana dengan ancaman hukuman penjara paling lama lima tahun enam bulan. (Endang)
