Helo Indonesia

Tingkatkan Partisipasi Pemilih Pemilu, Pemkot Semarang Gelar Lomba untuk TPS

Senin, 12 Februari 2024 06:18
    Bagikan  
Tingkatkan Partisipasi Pemilih Pemilu, Pemkot Semarang Gelar Lomba untuk TPS

Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu

SEMARANG, HELOINDONESIA.COM - Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang menggelar lomba saat proses pemungutan suara pemilihan umum (Pemilu) pada Rabu 14 Februari mendatang.
Hal ini menjadi salah satu upaya meningkatkan partisipasi pemilih di tempat pemungutan suara (TPS) Kota Semarang.

Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu menyatakan, masing-masing TPS akan menjadi tempat penilaian lomba. Tujuan utamanya yaitu, menaikkan jumlah partisipasi pemilih.

Baca juga: Ganjar Lepas Kepergian Seniman Solo Ki Bono, Sebut Seniman Hebat

"Ada lombanya. Bisa TPS terbaik atau TPS terunik, agar partisipasinya (pemilih-red) banyak, dapat apresiasi," kata Mbak Ita, sapaan akrabnya, Minggu 11 Februari 2024.

Mbak Ita mengatakan, adanya lomba ini sejalan dengan arahan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) tentang masyarakat harus menggunakan hak suara pilihannya.

Dalam arahan tersebut, Penjabat (Pj) Gubernur Jateng, Nana Sudjana berharap partisipasi pemilih mencapai angka 80 persen.

"Kalau pemilihan presiden di Kota Semarang pada 2019 bisa sampai 70 persen lebih, hampir mendekati angka 80 persen," ujarnya.

Baca juga: Co-Captain Timnas AMIN Ucapkan Tahun Baru Imlek 4277: Masuk Shio Naga Kayu, Bawa Energy dan Perubahan Positif

Dengan riwayat Pemilu sebelumnya, Mbak Ita menyebut harapan pemerintah akan tercapai. Terutama tingkat partisipasi masyarakat berbondong-bondong ke bilik suara. "Sehingga kita harapkan sama, partisipasi pemilih bisa banyak dan tinggi," katanya.

Tema Horor

Dia mencontohkan ketika Pemilu 2019 silam, saat itu terdapat satu di antara TPS yang mengangkat tema horor. Untuk menarik minat warga mencoblos, seluruh petugas pemungutan suara mengenakan pakaian yang identik dengan hantu.

"Waktu Pilpres 2019, di TPS Bergota panitianya pakai kostum hantu-hantu. Monggo di setiap TPS bisa lakukan," katanya.

Wali Kota Semarang perempuan pertama tersebut membebaskan kreativitas masing-masing TPS dalam menarik daftar pemilih, agar tetap menggunakan hak pilihnya. Menurut dia, untuk memeriahkan pesta demokrasi lima tahunan harus diselenggarakan semenarik mungkin.

Baca juga: Diduga Rem Blong, Avanza Seruduk Dua Warung di Purbalingga

"Karena untuk menentukan pemimpin kita maka bagaimana caranya, partisipasi masyarakat harus lebih dari tahun lalu," ujarnya.

Dalam lomba tersebut, Pemkot menggandeng Forum Wartawan Kota (Forwakot) Semarang dalam penilaian dan publikasi TPS unik tersebut. (Aji)