bjb Kredit Kepemilikan Rumah
Helo Indonesia

"Khuwah", Tradisi Lebaran Masyarakat Adat Lampung Pesawaran

Helo Lampung - Nasional -> Peristiwa
Sabtu, 22 April 2023 21:27
    Bagikan  

Tradisi makan bersama usai Salat Ied di masjid (Foto Rama/Helo Indonesia Lampung).

Oleh Rama Diansyah *

LAMPUNG, HELOINDONESIA.COM -- Masyarakat Kabupaten Pesawaran, memiliki tradisi dalam merayakan  lebaran yang telah turun-temurun, yakni "Khuwah" atau "Hajat". Masyarakat adat Lampung setempat berkumpul kembali usai Salat Ied dengan membawa "tinung".

"Tinung" merupakan wadah atau tempat yang berisi berbagai makanan dan minuman untuk didoakan lalu saling bertukar makanan dan dimakan bersama. "Tradisi turun-temurun masyarakat Lampung Sai Batin," kata Muhammad Yusuf gelar Khaja Serumpun.

Punyimbang Adat Lampung Sai Batin di Desa Sukajaya, Kecamatan Marga Punduh, Kabupaten Pesawaran tersebut mengatakan "khuwah" merupakan tradisi  warga bertukar dan dimakanan bersama di masjid.

"Setelah Salat Ied, masyarakat datang kembali ke masjid dengan membawa "tinung' atau tempat makanan dan minuman untuk hidangan," katanya kepada "Helo Indonesia Lampung, Sabtu (23/4/2023).

"Kami makan bersama sesuai isi tinung yang dibawa, namun ketika makan bersama tinung yang kita bawa harus bertukaran dengan tinung yang dibawa orang lain," ujarnya.

Menurutnya, acara Khuwah itu sendiri selalu rutin dilakukan setiap tahun saat Hari Raya Idul Fitri. "Ya, ini sudah rutin setiap lebaran, sudah menjadi budaya turun temurun," jelasnya.

Ketua Umum Majelis Punyimbang Adat Lampung (MPAL) Kabupaten Pesawaran, Farifki Zulkarnayen gelar Suntan Junjungan Makhga bangga masyarakat masih terus merawat adat istiadat.

"Kita harus terus melestarikan budaya, kearifan lokal yang bisa menjadi motivasi hidup atau pedoman hidup masyarakat dalam menjaga tradisi silaturahmi yang ada di Kabupaten Pesawaran," katanya.

Khuwah sendiri berasal dari dari Bahasa Arab; "ukhuwah", yakni konsep persaudaraan dalam agama Islam. Namun, dalam tradisi masyarakat adat, ukhuwah atau persaudaran kemudian berkembang menjadi saling memperhatikan.

Secara sederhana, ukhuwah berarti persaudaraan yang mengharuskan adanya perhatian dari semua pihak yang merasa bersaudara satu sama lain.

Jika dilihat secara majazi, kata ukhuwah atau persaudaraan ini memiliki cakupan persamaan salah satu unsur seperti suku, agama, profesi dan juga perasaan.

Dalam kamus bahasa Arab ditemukan jika kata "akh' yang membentuk kata ukhuwah memiliki arti teman akrab atau sahabat. Oleh sebab itu, banyak orang yang mengartikan ukhuwah sebagai persaudaraan atau pertemanan.

Ukhuwah memiliki beberapa jenis yakni Ukhuwah Islamiyah, Ukhuwah Wathaniyah dan Ukhuwah Insaniyah.

Ukhuwah Islamiyah adalah persaudaraan yang bersifat keislaman atau persaudaraan antarsesama pemeluk Islam. Sebagai umat muslim harus menganggap setiap muslim merupakan saudara tanpa membedakan latar belakang keturunan, kebangsaan, dan lain sebagainya.

Ukhuwah Wathaniyah adalah persaudaraan karena tanah air, tempat kelahiran, tanah tumpah darah, atau kampung halaman. Ukhuwah jenis ini berarti menganggap seseorang sebagai saudara sebangsa tanpa memandang agama dan suku.

Ukhuwah Insaniyah adalah persaudaraan yang cakupannya lebih luas, yaitu antarsesama umat manusia di seluruh dunia.

Dalam surat al-Hujurat, ayat 11 tertulis: "Hai orang-orang yang beriman janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olok) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-olok) wanita-wanita lain (karena) boleh jadi wanita-wanita (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari wanita (yang mengolok-olok) dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan janganlah kamu panggil memanggil dengan gelar-gelar yang buruk.

Seburuk-buruk panggilan ialah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barang siapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim".

Ada empat asas ukhuwah dalam Islam.
1. Taaruf berarti saling mengenal lebih dalam seperti latar belakang, pendidikan, budaya, keagamaan, pemikiran, ide-ide, cita-cita serta masalah kehidupan.

2. Tafahum berarti saling memahami kelebihan dan kekurangan ataupun kekuatan dan kelemahan masing-masing.

3. Ta?awun berarti saling tolong menolong yang dapat menciptakan kerja sama yang saling menguntungkan sesuai fungsi dan kemampuan masing-masing.

4. Takaful berarti saling memberi jaminan sebagai sesama umat muslim yang memberikan rasa aman dan terhindar dari kekhawatiran serta kecemasan.

* Kabiro Pesawaran "Helo Indonesia Lampung".