Helo Indonesia

Civitas UII: Indonesia Darurat Kenegarawanan, Tanpa Malu Kekuasaan Disalahgunakan Sekelompok Golongan

Kamis, 1 Februari 2024 15:39
    Bagikan  
Univesitas Islam Indonesia UII,
Foto: tangkapan layar

Univesitas Islam Indonesia UII, - Mengambil sikap terhadap kondisi demokrasi Indonesia hari ini.

HELOINDONESIA.COM - Civitas Akademika Universitas Islam Indonesia (UII) mengambil sikap terhadap kondisi demokrasi Indonesia hari ini.

Dalam video tersebut, terlihat juru bicara dari Civitas Akademika UII sedang berada di halamam depan gedung, dalam posisi sedang bediri yang menyampaikan pernyataannya, terlihat dibelakangnya berbaris rapi dari puluhan orang yang mendengar ucapannya.

Begini ungkapan video yang beredar diunggah oleh akun X milik (at)timpenguinnas

Baca juga: Biadab! Predator Cabuli 3 Anak di Bawah Umur di Tangerang Kini Ditangkap Polres Kota Tangerang

Mari kita simak penjelasannya.

"Pernyataan civitas akedemika UII. Indonesia darurat kenegarawan, dua pekan menjelang pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Perkembangan politik nasioal tanpa menunjukkan rasa malu, gejala peraktek penyalahgunaan kewenangaan dan kekuasaan. Kekuasaan dipergunakan untuk kepentingan politik praktis sekelompok golongan, dengan mengerahkan sumber daya negara," kata jubir.

"Demokrasi Indonesia kian tergerus dan mengalami kemunduran. Kondisi ini dengan diperburuk gejala pudarnya sikap kenegarawaan dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. Indikator utamanya adalah, pencalonan Gibran Raka Buming Raka sebagai calon Wakil Presiden yang didasarkan pada keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 90 PUU XXI 2023," bebernya lagi.

Baca juga: Amalkan Doa Ini Agar Nikmat Rezeki dan Kenikmatan Tidak Hilang

"Putusan yang proses pengambilannya syarat dengan intervensi politik dan dinyatakan terbukti
melanggar etika, hingga menyebabkan Ketua MK Republik Indonesia Anwar Usman diberhentikan, gejala ini kian jelas kepermukaan saat presiden Joko WIdodo menyatakan ketidak netralan istitusi kepresidenan dengan membolehkan berkampanya keberpihakan," jelasnya.