bjb Kredit Kepemilikan Rumah
Helo Indonesia

PP MAJT Ajak Masyarakat Terima Perbedaan 1 Syawal 1444 H dengan Sikap Biasa

Helo Jateng - Nasional -> Peristiwa
Kamis, 20 April 2023 23:03
    Bagikan  
PP MAJT Ajak Masyarakat Terima Perbedaan  1 Syawal 1444 H dengan Sikap Biasa

Ketua PP MAJT Prof Dr H Noor Achmad MA (kedua dari kiri) saat memberikan sambutan dalam acara buka bersama. Foto: Aji

SEMARANG, HELOINDONESIA.COM - Dewan Pelaksana Pengelola Masjid Agung Jawa Tengah (PP MAJT)  mengajak masyarakat bisa menerima perbedaan penentuan 1 Syawal 1444 Hijriah dengan sikap yang biasa-biasa saja.
Pasalnya, perbedaan pandangan oleh ormas NU dan Muhammadiyah dalam menetapkan 1 Syawal itu sudah ada  sejak dulu. Dan hal itu sebuah hal yang lumrah dan biasa.


Hal  itu disampaikan Ketua PP MAJT Prof Dr H Noor Achmad, MA dalam acara buka bersama dengan media di Keboen & Kedai Aisyah, Semarang, Kamis 20 April 2023.
''Dari dulu perbedaan pandangan sudah biasa. Sekarang agak panas, ini tidak tahu kenapa, tapi harapannya semua pihak bisa meredam supaya tidak menjadi panas,'' kata Ketua Baznas RI tersebut.


Hadir dalam acara tersebut, Wakil Ketua III PP MAJT, Drs H Ahyani MSi, Sekretaris  Drs H Muhyiddin MAg, Wakil Sekretaris II Drs H Istajib AS,  Bendahara Dr H Nor Hadi, SE, MSi, Akt CA, serta Korbid Humas Drs H  Isdiyanto Isman.


Diakui Noor  Achmad, dua organisasi Islam besar di Indonesia, NU dan Muhammadiyah selama ini biasa saja dalam menyikapi perbedaan. Perbedaan Idul Fitri juga sudah sering terjadi sejak dulu.
''Jika kemudian ada yang manas-manasi, dan  membesar-besarkan pasti mereka bukan kelompok NU, bukan pula Muhammadiyah,? kata Noor Achmad yang juga salah satu Ketua MUI Pusat.


Wawasan Nusantara


MAJT sendiri, sambung dia, akan melaksanakan Salat Idul Fitri 1 Syawal 1444 H mengikuti keputusan Pemerintah yaitu Kementerian Agama (Kemenag ) yang  sudah mengumumkan bahwa 1 Syawal 1444 H tahun ini jatuh pada Sabtu, 22 April 2023. Penentuan itu berdasarkan Sidang Isbat yang dipimpin Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, di Kantor Kementerian Agama, Kamis (20/4).


Dia menambahkan, apa yang selama ini dibangun bersama tentang kebangsaan, tentang harmoni itu dapat terus terjaga dan tidak terpengaruh dengan isu-isu yang memicu perpecahan.


MAJT sendiri, tandas dia, adalah masjid yang menganut konsep wawasan nusantara atau kebangsaan. Pihaknya terbuka atas kedatangan tokoh lintas agama, baik itu pendeta, romo, atau biksu.


Sementara itu, Wakil Ketua PP MAJT H Ahyani mengaapresiasi terhadap media yang turut serta membantu menyebarluaskan informasi kegiatan MAJT kepada masyarakat. Ke depan, dia berharap  sosialisasi MAJT  lebih masif agar keberadaannya sebagai pusat kegiatan ibadah dan jujugan wisata religi lebih marak.
''Yang terbaru, bekerjasama dengan Baznas Jateng kami mendirikan Agrowisata. Rencananya dalam waktu dekat kami akan mengadakan acara petik melon,'' tambahnya. (Aji)