Helo Indonesia

Petani Mesuji Cemas, 1.872 Ha Sawah Bakal Tak Berjaya, Sawah Jadi Bak Danau

Herman Batin Mangku - Nasional -> Peristiwa
Senin, 22 Januari 2024 10:40
    Bagikan  
FUSO
Helo Lampung

FUSO - Sawah jadi gak danau, seorang petani cemas melihat tanamannya (Foto Aan S/Helo)

LAMPUNG, HELOINDONESIA.COM -- Diperkirakan, hampir 2000 hektare sawah berubah bak hamparan danau di tiga kecamatan, Kabupaten Mesuji, Provinsi Lampung, sepekan ini. Kepala Bidang Tanaman Pangan Dan Holtikultura, Dinas Pertanian Mesuji, Halwan memperkirakan 1.872 hektare fuso.

Ketiga kecamatan yang sawahnya tenggelam akibat banjir bandang adalah Kecamatan Simpang Pematang, Kecamatan Mesuji, dan Kecamatan Rawajitu Utara. Hingga Minggu (21/1/2024), banjir berlahan surut.

Rinciannya, empat desa di Simpang Pematang: Harapan Jaya, Jaya Sakti, Wira Bangun dan Bangun Mulyo. Tiga desa di Mesuji: Desa Sido Mulyo, Sungai Badak dan Wiralaga I. Tiga desa di Rawajitu Utara : Desa Sungai Sidang, Way Puji dan Panggung Jaya.

Menurut Halwan, pihaknya masih melakukan pendataan sawah yang terdampak banjir. Rencana, jika data yang diperoleh sudah diverifikasi, Pemkab Mesujin akan membantu klaim ganti rugi petani yang masuk asuransi.

Sedangkan bagi sawah yang belum ikut asuransi phaknya akan upayakan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi dan Kementerian Pertanian agar petani padi di wilayah Mesuji tetap bisa melanjutkan menanam padi. 

Salah satu warga Desa Sungai Badak, Anto (55), mengungkapkan bencana alam banjir yang terjadi beberapa hari lalu membuat sawahnya tergenang air sampai setinggi 80 cm.

"Kondisi itu pasti menggagalkan tanaman padi saya, padahal baru saja ditanam, saya mohon pemerintah bisa membantu para petani yang mengalami gagal tanam," ujarnya.

Padahal, kata Anto lagi, musim tanam saat ini sudah mundur dari waktu normalnya akibat kemarau panjang akhir tahun lalu.

Suparno (48) warga RK. 03 RT. 10 Desa Wonosari terlihat cemas dengan kondisi tanaman padinya yang terancam busuk akibat terendam banjir. "Jika banjir tidak surut maka padi yang baru saya tanam akan membusuk dan nengakibatkan gagal panen," ujarnya.

"Apa lagi modal untuk tanam padi saya dapat dari pinjaman di bank, gak tau bagaimana nantinya, apakah bisa di bayar atau tidak"ucap Suparno

Ketua Gabungan Kelompok Tani Sari Makmur Desa Wonosari Sugito saat ditemui wartawan mengatakan saat ini mulai musim tanam tetapi setelah beberapa hari diguyur hujan tanaman padi yang baru ditanam tenggelam air di musim penghujan.

Saya berharap kepada Dinas terkait untuk dilakukan normalisasi saluran air di areal persawahan di desa kami agar untuk kedepan padi yang kita tanam terhindar dari banjir”ucap Sugito.

“ada sekitar kurang lebih 500 hektare Persawahan milik petani yang saat ini terdampak banjir dan terancam gagal panen akibat batang padi yang membusuk" tutupnya.(Aan.S/HBM)


 -